Mohon tunggu...
Erni Lubis
Erni Lubis Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan pembelar

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Calon Guru pun Mencontek

7 Desember 2019   22:45 Diperbarui: 8 Desember 2019   08:20 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://nanadh.files.wordpress.com/2011/08/remote_image20110217-16367-2voqoj-0.jpg

Sudah dua tahun ini saya dilibatkan dalam tim pengawas ujian mahasiswa di fakultas kampus saya, Fakultas Agama Islam. Fakultas agama Islam terdiri dari tiga program studi, Hukum Ekonomi Syari'ah (HES), Pendidikan Agama Islam (PAI), dan Ilmu Qur'an dan Tafsir (IQT). Pengawasan ujian dilaksanakan pada akhir pembelajaran selama dua minggu, yaitu saat Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).

Secara singkat lulusan program studi HES mayoritas bekerja di bank syari'ah, Kantor Urusan Agama (KUA), Pengadilan Agama, Kementerian Agama, dan lain-lain yang berkaitan dengan hukum, ekonomi, dan syari'ah. 

Lulusan PAI mayoritas bekerja sebagai guru agama. Dan IQT bekerja sebagai ustadz, guru, penafsir, dan lain-lain yang berkaitan dengan al qur'an dan tafsir.

Meskipun mereka berada di Fakultas Agama Islam, atau yang sering disingkat FAI, bukan berarti ketika ujian mereka tidak mencontek.

Berdasarkan data tim pengawas kami, program studi HES dan PAI adalah langganan mencontek paling banyak, sedangkan prodi IQT belum pernah ditemukan ada yang mencontek.

Dalam satu mata kuliah biasanya ditemukan rata-rata 3 orang yang mencontek. Hal ini dikarenakan materi di FAI mayoritas menghafal jadi mudah sekali untuk mencontek.

Jadi, mencontek itu tidak hanya dilakukan oleh siswa, seperti yang ditulis kompasianer Ozy V. Alandika dengan judul "Siswa Mencontek Saat Ujian Karena...".

Bentuk menconteknya juga lebih berkembang daripada siswa. Menurut Ozy siswa mencontek dengan cara main mata, pura-pura batuk, lempar penghapus, kejatuhan pena, menggeser meja, mengangkat soal tinggi-tinggi, sekujur tubuh bertatokan rumus, dan izin ke toilet. 

Mayoritas mahasiswa mencontek secara individu, tidak bekerjasama dengan temannya. 

Meski ada juga barang satu dua yang bertanya sebelahnya, tapi jika ketahuan menengok tentu langsung mendapat teguran dari pengawas ruang tersebut.

Bentuk-bentuk mencontek mahasiswa diantaranya yaitu:

1) menggunakan handphone

siswa ketahuan mencontek menggunakan handphone/dokumentasi pribadi
siswa ketahuan mencontek menggunakan handphone/dokumentasi pribadi
Jika sebelum ada hp android mahasiswa mencontek menggunakan kertas, kini, semenjak ada mbah google yang mudah diakses dengan hp android, mahasiswa lebih suka mencontek melalui hp. Mereka tinggal diam-diam mengetik lalu muncullah jawaban di mbah google. 

Jika tidak ketahuan pengawas tentu mahasiswa itu akan menjawab soal dengan cepat, bahkan sebelumnya dia tidak perlu belajar. Ada juga mahasiswa yang sengaja menaruh soft file materi di hp, lalu ketika ujian, diam-diam membukanya. 

Bahkan dulu ketika saya masih kuliah, beberapa teman saya malah saling chat menggunakan whatsapp, baik chat pribadi maupun chat di grup kelas.

Untuk mengantisipasi mencontek dengan hp, jika saya yang mengawasi, biasanya sebelum ujian di mulai, mahasiswa saya minta untuk memasukkannya ke dalam tas, karena tas ditaruh di depan kelas, sehingga bisa dianggap lebih aman. Biasanya mereka akan berkeluh kesah, atau saling mentertawakan, atau mengejek temannya yang mungkin tukang contek.

Jika mereka ketahuan mencontek, tim pengawas akan memberi sanksi, yaitu hpnya disita selama 2 minggu, akan dikembalikan setelah ujian selesai. Hemmm menurut saya, sanksi tersebut kurang berat, sehingga tidak membuat mereka jera. Seharusnya, hp nya tidak dikembalikan.

Dulu waktu saya SMA, bagi siswa yang ketahuan membawa hp ke sekolah, guru bimbingan konseling (bk) kami akan menghancurkan hp siswa tersebut. Karena peraturan di sekolah saya dulu, siswa dilarang bawa hp. 

Hanya bawa saja dihancurkan, apalagi jika mencontek, mungkin akan dikeluarkan, haha. Orang tua siswa juga tidak komplain karena tahu bahwa sekolah kami memang sangat disiplin dan ketat. Jadi, siswa pun sudah terbiasa tidak bergantung dengan hp.

Jika sekolah saja demikian, seharusnya perguruan tinggi lebih ketat, sebagian dari mahasiswa-mahasiswa itu calon pendidik lho.

2) menulis di papan landasan

Mahasiswa ketahuan mencontek di papan landasan/dokpri
Mahasiswa ketahuan mencontek di papan landasan/dokpri
Sebegitu semangatnya mahasiswa ini mencontek sehingga dia menulis semua materi di papan untuk landasan. Biasanya jika saya yang mengawasi, saya juga tidak mengijinkan mahasiswa membawa papan landasan, karena sebenarnya semua meja yang digunakan sudah datar jadi tidak perlu papan landasan.

3) menulis di kertas

Mahasiswa ketahuan mencontek di kertas/dokpri
Mahasiswa ketahuan mencontek di kertas/dokpri
Mencontek dengan gaya klasik yaitu menulis di kertas masih digemari para mahasiswa, mungkin kebiasaan sejak jaman sekolah dulu. Tapi ada bermacam gaya dalam mencontek di kertas ini. Dari yang gaya ditulis panjang, hingga gaya dilipat-lipat kecil-kecil.

Mahasiswa ketahuan mencontek dengan kertas dilipat/dokpri
Mahasiswa ketahuan mencontek dengan kertas dilipat/dokpri
Mahasiswa berusaha sekreatif mungkin agar tidak ketahuan/dokpri
Mahasiswa berusaha sekreatif mungkin agar tidak ketahuan/dokpri
4) mencontek di toilet

Banyak mahasiswa, terutama laki-laki, disaat ujian malah ijin ke kamar mandi dengan membawa bolpoin. Jika pengawasnya laki-laki, biasanya diikutin ke kamar mandi. 

Dan benar saja, di kamar mandi itu dia membuka hp. Jika ketahuan tentu langsung disita hp itu. Sedangkan jika yang menjaga perempuan, seperti saya, tentu mereka akan senang sekali karena tidak akan ketahuan.

Maka untuk mengantisipasi hal tersebut, biasanya saya mengatakan di awal bagi yang ingin ke kamar mandi, silahkan sekarang sebelum ujian di mulai. 

Meski saya mengatakan hal demikian, masih saja ada mahasiswa yang ijin ke kamar mandi dengan alasan tadi belum kebelet. Ya tentu hanya Allah swt yang tahu apa yang dia lakukan di kamar mandi.

5) mencontek dengan bertanya teman

Mencontek dengan bertanya teman ini sudah hal biasa, tapi mahasiswa itu sering kali pura-pura memutar-mutar pembicaraan jika ketahuan dia bertanya temannya. 

Seperti misal, dia beralasan hanya tanya apa sudah selesai, atau hanya memberitahu temannya bahwa soalnya sulit sekali. ya meski demikian tetap saja sekali dia ketahuan berbicara dengan temannya, entah yang dibicarakan apa, dia tetap dianggap mencontek temannya. Mana bisa ujian malah diskusi atau ngobrol atau gosip?

Itulah realita yang terjadi dengan mahasiswa, dari mahasiswa yang baru semester satu hingga semester akhir, pasti ada yang mencontek. Alasan mereka mencontek tentu saja karena tidak tahu jawaban dari soal yang diberikan dosen. 

Ketidaktahuan itu bisa jadi karena mereka dengan sengaja tidak belajar, atau yang dipelajari tidak keluar, atau tahu bahwa akan keluar dan malas belajar makanya pilih mencontek.

Padahal sepengalaman saya menjadi mahasiswa, biasanya sebelum ujian, dosen akan memberikan kisi-kisi kepada kita yang 90% pasti keluar. Bahkan ada dosen yang tidak hanya memberikan kisi-kisi tetapi juga memberikan soalnya sekalian. Jadi ya kebangetan sekali jika mereka masih mencontek. Fakultas Agama Islam lagi.

So, mau diapakan pendidikan kita ini jika calon gurunya saja mencontek?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun