Mohon tunggu...
Erni Lubis
Erni Lubis Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan pembelar

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Merasa Gagal? Ini yang Harus Anda Lakukan!

19 November 2019   06:53 Diperbarui: 22 November 2019   11:50 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: sohu.com

Tapi bukan itu yang diinginkan Tuhan, Tuhan ingin melihat seberapa kuat kita menjalani takdir hidup yang telah digariskannya. Kekuatan kita inilah kesuksesan yang sebenarnya. Meski di luar sana banyak orang mencemooh kita karena pekerjaan yang tidak tetap atau bahkan pengangguran, dengan kondisi menjomblo bertahun-tahun, dengan kondisi rumah masih ngontrak, bahkan ngekost, atau bahkan numpang dengan orang tua.

Yang perlu kita lakukan adalah,

Tetap tidak berhenti berusaha. Tetap berusaha produktif setiap waktu. Mempelajari sesuatu yang baru, mensyukuri segala keadaan baik bahagia maupun susah, berolahraga untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap fit, dan tidak lupa berdoa mengharap yang terbaik dari Allah di setiap kehidupan.

Terkadang kita terlalu mengkhawatirkan hidup kita, hingga kita lupa bisa saja satu detik kemudian kita sudah tidak bernafas lagi. Menurut Jurnal Psikologi,

93 persen dari kekhawatiran kita, tidak terbukti. Hanya 7 persen dari keseluruhannya yang biasanya akan menjadi kenyataan. Dan rata-rata mereka mengakui bahwa ternyata tidak sedahsyat seperti saat mereka membayangkannya.

Tentu saja buka berarti kita bisa mengatakan, "Jangan khawatir lagi" karena memang tidak sesederhana itu. Tetapi setidaknya kita memiliki kesempatan untuk melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat daripada mengkhawatirkan sesuatu yang belum tentu terjadi.

Tentang karir, setiap orang memiliki jalan hidup masing-masing. Ada yang berusia 25 tahun sudah merasa mapan, ada yang usia 30 tahun merasa mapan, ada yang usia 50 tahun baru mapan, bahkan ada yang berusia 60 tahun merasa hidupnya selama ini tidak menakutkan seperti hanya jika kita membayangkan saja. Usia tidak bisa menjadi patokan bahwa kita akan sukses di usia sekian, atau kita akan menikah di usia sekian.

Ada video yang bermanfaat untuk menjadi motivasi kita, bahwa dalam hidup ini kita tidak perlu iri pada siapapun hanya karena orang lain lebih dulu sukses dibanding kita. Kita semua punya hak untuk sukses, dan punya hak juga untuk gagal. Bahkan kita punya hak untuk bersyukur setiap hari atas apapun yang kita lakukan, tanda bahwa kita menikmati hidup yang kadang berbuah keberhasilan, kadang berbuah kegagalan.

Berikut cuplikan video tersebut,

Saya kenal orang yang lulus di usia 21 tahun, tapi tidak mendapat pekerjaan sampai usia 27 tahun. Saya kenal orang yang telat lulus usia 25 tahun, tapi langsung mendapat pekerjaan. Saya kenal orang yang tidak pernah kuliah, tapi telah menemukan passion mereka di usia 18 tahun. Saya kenal orang yang setelah lulus kuliah, langsung mendapat pekerjaan, tapi membenci pekerjaan mereka. Saya kenal orang yang tidak langsung kuliah, tapi menemukan tujuan hidup mereka. Saya kenal orang yang sangat yakin tentang apa yang akan mereka kerjakan saat usia 16 tahun, tapi berubah pikiran saat berusia 26 tahun. Saya kenal orang yang punya anak tapi tidak punya pasangan. Saya kenal orang yang menikah tapi harus menunggu 8-10 tahun untuk memiliki anak. Saya kenal orang yang terikat dalam suatu hubungan tapi mencintai orang lain. Saya kenal orang yang saling mencintai tapi tidak bersama-sama.

 Maksud saya adalah segala sesuatu dalam hidup terjadi sesuai waktu kita, jam kita. Kamu mungkin melihat temanmu yang menurutmu lebih baik darimu, atau temanmu yang kondisinya lebih buruk darimu. Tapi segalanya terjadi sesuai kecepatannya masing-masing. Mereka semua punya waktu dan jam sendiri, begitu juga dengan kamu. Bersabarlah. 

Saat usia 25 tahun, Marc Cuban menjadi pelayan bar di Dallas. J.K Rowling harus menunggu sampai berusia 32 tahun untuk menerbitkan Harry Potter setelah ditolak oleh 12 penerbit. Ortega meluncurkan Zara saat dia berusia 39 tahun. Jack Ma memulai Alibaba saat dia berusia 35 tahun. Morgan Freeman mendapatkan peran yang besar saat berusia 52 tahun. Steve Carell baru mendapatkan perannya setelah berusia 40 tahun. Virgin yang dirintis oleh Richard Branson saat usia 34 tahun. 

Mendapatkan gelar setelah berusia 25 tahun masih merupakan sebuah prestasi. Belum menikah di usia 30 tahun tapi tetap bahagia itu indah. Membangun keluarga setelah usia 35 tahun masih memungkinkan. Membeli rumah setelah 40 tahun tetaplah hebat. Jangan biarkan orang lain membuatmu terburu-buru sesuai dengan waktu mereka. Karena seperti yang Einstein katakan, tidak semua yang diperhitungkan dapat dihitung. Dan tidak semua yang bisa dihitung, bisa diperhitungkan. Dan ini merupakan hal yang paling penting. Saya ingin kalian menciptakan hidup yang bermakna, bertujuan, dan memberikan kebahagiaan bagi dirimu. Dan belajar cara menggunakannya untuk memberikan pengaruh dan perbedaan buat hidup orang lain. Itulah yang disebut sukses sejati.

Hidup ini kadang tidak seperti yang dibayangkan. Apa yang kita lihat indah, belum tentu seindah yang dibayangkan. Sebagai bahan pelajaran, hidup kadang juga seperti cerita dalam postingan ini.


Akan ada saat dimana kita mensyukuri segala kehidupan yang diberikan Tuhan, tanpa harus menuntut atau menggurui Tuhan, Tuhan tau yang terbaik untuk kita. Tetap hadapi apapun yang terjadi, buktikan pada diri kita sendiri bahwa kita memiliki mental kuat untuk gagal, bangkit lagi, gagal lagi, bangkit lagi, hingga kita merasa sukses menjalani kehidupan yang ditakdirkan Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun