Adapula akun yang mendukung Jokowi, menjelek-jelekkan prabowo, seperti instagram.com/indonesiavoice_ Â dan masih banyak lagi akun-akun yang serupa. Akun-akun pendukung Jokowi dan Prabowo itu seperti berafiliasi, berjejaring, bersatu sama lain, bukan supaya Indonesia damai, tetapi malah memecah belah bangsa.
Menjelang pilpres, logika saya mengatakan akun pendukung Jokowi lebih bisa diterima, tetapi pasca pilpres, dengan adanya kejadian-demi kejadian terutama demo mahasiswa dan konflik Papua, mereka tetap konsisten tidak mengkritik pemerintah, konsisten memuji-muji kinerja Jokowi. Dan tiba-tiba saja saya menjadi sepakat dengan apa yang dikatakan Rocky Gerung di Indonesia Lawyer Club,
Dari sini saya semakin tercerahkan bahwa dalam hidup ini kita tidak bisa mempercayai siapapun, tidak bisa mempercayai politisi, pemerintah, dan buzzer-buzzer itu. Bahkan sebenarnya kita juga tidak bisa memaksa diri untuk mempercayai pasangan kita seratus persen, bukan?Â
Maka sebaiknya memang kita berusaha untuk mencerahkan pikiran kita masing-masing agar tidak mudah terpengaruh oleh orang lain, dan media apapun. Sehingga kita bisa menilai sendiri dengan logika akal sehat kita, mana yang bisa diterima dan yang tidak.Â
Karena kenyataannya, akademisi seperti dosen  dan mahasiswa yang tidak mau belajar, membenarkan apapun yang mereka terima, tanpa menyaringnya. Jadi, mari kita belajar menyehatkan akal masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H