Mohon tunggu...
Lipur_Sarie
Lipur_Sarie Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangga yang mencintai alam

Indonesia adalah potongan surga yang dikirimkan Sang Pencipta untuk rakyatnya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pangeran Purbaya, Kisah Perjuangan Seorang Anak untuk Mendapatkan Pengakuan dari sang Ayah

6 Agustus 2024   15:02 Diperbarui: 6 Agustus 2024   19:48 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gb. 4 Serambi masjid Sulthoni Wotgaleh (Ft. koleksi pribadi)

Tempat berdirinya salah satu masjid kuno di Yogyakarta ini satu lokasi dengan area pemakaman yang keramat karena memiliki aura dan kekuatan magis. Konon, apapun yang melintas di atas makam tersebut akan takluk dan menghujam bumi. Dari burung, kelelawar sampai pesawat terbang. Seperti peristiwa sekitar tahun 2015, saat jatuhnya pesawat T50 Golden Eagle di kompleks Lanud Adisucipto. Walaupun sampai saat ini belum diketahui penyebab jatuhnya pesawat buatan Korea Selatan karena tim investigasi dari Mabes TNI AU tengah mencari data untuk mengungkap penyebabnya. Namun, beberapa warga di sekitar pemakaman sempat melihat pesawat tersebut melintas diatas makam. Wallahu A'lam Bishawab.

Lalu, siapakah yang bersemayam di makam tersebut ? Adalah makam Pangeran Purbaya  I (putra dari Panembahan Senopati) yang berdampingan dengan sang istri. Dan di sebelah utara adalah makam sang Ibu, Kanjeng Ratu Giring. Selain makam keluarga Pangeran Purbaya, juga terdapat makam keluarga Sultan Hamengkubuwana II dan IV.

Kata Wotgaleh berasal dari kata wot yang artinya jembatan atau alat untuk menyeberangi/meniti sedangkan galeh adalah hati atau perasaan. Sehingga Wotgaleh berarti tempat bagi orang-orang yang ingin menguatkan hati dalam pencapaian lahir batin.

Di kompleks pemakaman Wotgaleh ini setiap Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon banyak didatangi para peziarah baik dari Yogyakarta atau diluar Yogyakarta. Mereka yang datang mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Ada yang untuk meditasi, semedi, tirakat atau berdzikir, berdo'a kepada Allah SWT supaya mengampuni dosa-dosa yang bersemayam disana dan menerima amal ibadahnya. Meski pemakaman kuno, namun kondisinya bersih dan terawat, sehingga membuat para peziarah betah berlama-lama di lokasi tersebut.

Sampai saat ini, cerita tentang Pangeran Purbaya jarang diungkap dan sulit mendapatkan literasinya, entah kenapa. Padahal di lokasi Wotgaleh, Berbah, Sleman, Yogyakarta bukti sejarah itu ada. Menengok arsip dan cerita sejarah masa lalu untuk menghargai masa kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun