Mengapa lokasi ini wingit ? Karena lokasi ini dipercaya sebagai komplek pertapaan, salah satu petilasan Raja Majapahit terakhir. Yaitu Prabu Brawijaya V saat melarikan diri dari musuhnya (Raden Patah) dan moksa di puncak Lawu (Hargo Dumilah).Â
Sebelum Prabu Brawijaya V moksa, tempat tersebut sudah diserahkan kepada Eyang Koconegoro. Di tempat ini pula Eyang Koconegoro bertapa dengan menancapkan tongkat ke tanah sebagai media mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.Â
Konon dari tongkat itu, tumbuh pohon menjadi pohon besar dan kayunya disebut kayu liwung. Kayu bertuah. Apa saja manfaatnya ? Silakan searching di Google.Â
Adapun beberapa tempat yang dikeramatkan di lokasi tersebut antara lain :
1. Sendhang Gedhang Selirang, bendungan aliran sungai.
2. Pertapaan Eyang Koconegoro berada di lereng bukit sebelah utara Sendhang Gedhang Selirang.
3. Sendhang Panguripan, terletak di lereng barat Pertapaan Eyang Koconegoro.
4. Sendhang Penganten (Pancuran Pitu/tujuh) sering digunakan untuk mandi, bersuci, pengobatan alternatif dan  bermeditasi. Dinamakan Pancuran Pitu, karena memang ada tujuh aliran air yang dingin dan jernih dari tujuh sumber yang berbeda.
5. Sendhang Muria, terletak di sebelah timur Sendhang Penganten. Berupa air terjun dan kolam penampungan.
6. Sendhang Genthong, terletak di sebelah kanan jalur Telaga Wali menuju Goa Pringgosari. Â
Sendhang adalah istilah dalam bahasa Jawa yang artinya adalah tempat untuk menampun air.