Situasi pasar Klewer minggu pagi (ft by Nurul)Sabtu malam 27 Desember 2014, kira-kira jam 20.00 wib saat sedang asik-asiknya menonton salah satu acara televisi, tiba-tiba HP saya berdering. Ada sms masuk dari temen, " Info. Pasar Klewer kebakaran malam ini, Mbak". Sontak kaget tapi tidak langsung percaya begitu saja. Saya segera menghubungi teman saya yang notebene anggota SAR untuk konfirmasi hal tersebut. Dan ternyata berita itu benar. Bahkan dia sudah mengupload foto-foto kebakaran tersebut di salah satu media sosial.
Untuk lebih memastikan berita tersebut, saya segera memindah channel TV di salah satu stasiun lokal. Berharap meliput berita tersebut. Saya tunggu beberapa saat, ternyata tidak ada. Remote diambil alih anak saya dan kembali ke acara film yang tadi dia tonton. Tanpa sengaja, ketika iklan dan kembali mengganti channel, ada dua stasiun TV swasta nasional yang menyiarkannya. Satu dalam bentuk running text dan satu satu lagi berita sekilas. Hanya saja yang berita sekilas, saya hanya dapat sedikit.Walikota Solo yang saat itu sedang menjadi panitia acara perkawinan, segera ke TKP begitu mendapat kabar tersebut. Karena besarnya api dan angin yang berhembus cukup kencang, sehingga petugas pemadam kesulitan memadamkan api. Tidak hanya mobil PMK dari Solo, tapi mobil PMK dari luar kota seperti Sragen dan Karanganyar juga ikut membantu.
[caption id="attachment_343926" align="aligncenter" width="300" caption="Situasi Klewer pada Sabtu malam (ft by Nurul)"]
Minggu pagi, setelah makan pagi saya dan anak saya ingin melihat kondisi Pasar Klewer. Ketika melewati jl. Urip Sumoharjo, kami bertemu dua mobil PMK. Mendadak merinding. Apa ada kebakaran baru ya ? Karena asap hitam tampak di sekitar kantor Telkom. Kami masih melanjutkan perjalanan, dan memarkir sepeda motor di PGS (Pusat Grosir Solo). Karena saya anggap lebih aman. Karena situasi di sekitarnya hiruk pikuk acara Sekaten. Dari PGS kami berjalan menuju halaman masjid Agung. Ternyata dari sana asap masih mengepul. Dalam perjalanan antara PGS dan masjid Agung kami sempat bertemu 1 mobil PMK, 1 mobil Brimob dan 1 mobil PDAM. Ternyata api belum sepenuhnya padam. Dan saya hanya bisa memotret dari halaman sisi selatan masjid. Karena pintu kecil akses antara masjid dan Pasar Klewer ditutup. Lokasi kejadian masih dijaga ketat oleh petugas. Selain untuk keamanan, juga untuk menghindari penjarahan. Untuk sementara waktu, kebakaran diduga karena hubungan arus pendek. Dan kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Pasar Klewer yang ketika jaman Jepang disebut Slompretan. Lokasinya berdekatan dengan kraton Kasunanan Surakarta. Tempat tersebut menjadi tempat pemberhentian KA. Slompret adalah semacam terompet, yaitu suara yang dikeluarkan oleh kereta api ketika akan berangkat. Di pasar itu pula sebagai tempat bertemunya para pedagang baik dari dalam kota maupun luar kota, yang kala itu membawa dagangannya dipundak, sehingga terlihatberkleweran tak beraturan. Sehingga namaSlompretan berkembang menjadi Klewer sampai sekarang. Pasar Klewer merupakan salah satu pusat perdagangan batik terbesar se- Asia Tenggara. Selain itu, Pasar Klewer juga menjual pakaian olahraga, peralatan sholat, kebaya, pakaian tari dan buah. Omset tiap harinya bisa menjadi ratusan juta rupiah. Dan pada saat-saat tertentu (seperti menjelang hari Raya Idul Fitri dan liburan) bisa menjadi milyaran.
[caption id="attachment_343932" align="aligncenter" width="300" caption="Pasar Klewer minggu siang (ft dok.pri)"]
[caption id="attachment_343933" align="aligncenter" width="300" caption="Pasar Klewer sblm kebakaran (ft by. tripadvisor.com)"]
Pasar kebanggaan warga Solo dengan berbagai ciri khasnya itu kini tinggal kenangan. Satu hal yang harus diyakini, bahwa Allah SWT adalah sutradara yang peling hebat diantara yang hebat. Sehingga setiap skenarionya sekecil apapun yang singgah/mampir dalam kehidupan kita tidak pernah salah. Tinggal bagaimana kita bisa mengambil intisarinya. Semoga Allah SWT mengganti dengan yang lebih baik. Amin...
Salam...