Rakhmat (2019) persepsi adalah pengalaman tentang objek peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh untuk menyimpulkan informasi serta menafsirkan pesan. Dalam mempersepsi objek arti memberikan makna stimulus indrawi yang disebut sensory stimuli sehingga muncul sensasi sensasi ini merupakan bagian dari persepsi untuk memberi penafsiran dan makna informasi yang ditangkap oleh alat indrawi melibatkan sensasi, atensi, motivasi dan memori.
Objek  persepsi yang dimaksud dalam topik pembahasan disini adalah Pendidikan. Pendidikan dipersepsi sebagai jalan untuk sampai pada peradaban hidup yang cerah, pendewasaan serta kematangan dalam menentukan arah hidup. Menimba ilmu pengetahuan untuk membangun kemajuan, baik untuk diri sendiri, keluarga, lingkungan serta mampu mengaplikasikan ilmu dan berkontribusi bagi sosial masyarakat. Tujuan pendidikan ialah memutus rantai kemiskinan guna meningkatkan taraf hidup yang lebih baik dan menjadi manusia berilmu, cakap, kreatif, mandiri.
Interpretasi pendidikan tersebut menjelaskan bahwa Pendidikan itu sendiri sebagai objek yang penting dan berguna. Artinya dalam interpretasi Pendidikan sebagai objek yang berguna tentu melibatkan motivasi, dan atensi. Semakin tajam atensi dan semakin tinggi motivasi, maka semakin tinggi pula minat dan ketertarikan dalam mendapatkan pendidikan. Pendidikan dibutuhkan oleh setiap orang yang disebut sebagai siswa atau terpelajar guna memperoleh ilmu pengetahuan sebagai modal dalam menghadapi masa depan.
Pendidikan yang berkualitas salah satunya pada jenjang perguruan tinggi bertujuan untuk menelurkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu menjawab kebutuhan serta tantangan masa depan dan pasar kerja. Â Pada era digitalisasi dan globalisasi saat ini menempatkan Pendidikan sebagai kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan setiap orang.
Representasi Pendidikan yang berkualitas adalah tantangan yang dihadapi oleh lembaga pendidikan alah satunya pada  perguruan tinggi, untuk menghasilkan atau memproduksi SDM unggul. Langkah atau upaya yang dapat dilakukan dalam menelurkan sumber daya manusia yang berkualitas dan bermutu pada jenjang Pendidikan tinggi  yaitu dengan menggelontorkan program-program unggulan.
Salah satu program unggulan yang dimaksud adalah program pertukaran mahasiswa merdeka belajar pada jenjang pendidikan tinggi. Pembelajaran dalam kampus merdeka memberikan tantangan dan kesempatan untuk pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan melalui kenyataan dan dinamika lapangan seperti persyaratan kemampuan, permasalahan riil, interaksi sosial, kolaborasi, manajemen diri, tuntutan kinerja, target dan pencapaiannya (Puspitasari, 2022).
Penerapan pertukaran mahasiswa merdeka belajar dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan pengembangan ilmu pengetahuan, kompetensi, dan keterampilan yang dibutuhkan dan diperlukan perubahan dalam kegiatan perkuliahan. Program pertukaran mahasiswa Merdeka belajar dalah upaya perubahan dan terobosan baru membantu persiapan mahasiswa untuk masa depan setelah lulus.
Puspitasari Elen. 2022. Strategi Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Kemedikbud: Jakarta.
Rakhmat Jalaluddin. 2019. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H