4. Setelah itu masukkan 3kg limbah sayur dan buah yang sudah dicuci bersih sebelumnya ke dalam larutangula merah.
5. Tutup wadah dan diamkan selama 90 hari untuk memulai proses fermentasi. Selama proses fermentasi tutup wadah harus sesekali di buka untuk mengeluarkan gas yang ada di dalam ember yaitu pada hari ke-7 dan
hari ke-30. Kemudian pada hari ke-90 akan dilakukan pemanenan eco enzyme dengan cara memisahkan ampas limbah sayur dan buah dari larutan, setelah itu cairan eco-enzyme yang telah jadi disaring dan dimasukan kedalam botol. Ampas dari limbah sayur dan buah dapat digunakan sebagai pupuk tanaman dan
pertanian. dengan cara dijemur hingga kering.
Â
3. Pengemasan
Cairan eco enzyme yang telah siap pakai kemudian dikemas dalam botol dengan 2 ukuran yaitu 250ml sebagai biang
eco enzyme dan 20 ml sebagai handsatizer, setiap botol eco enzyme diberikan label sebagai keterangan produk
Secara ekonomi dapat menghemat pengeluaran, karena eco-enzyme ini bisa digunakan sebagai cairan pembersih dan pembasmi kuman, seperti pel lantai, mencuci toilet, mencuci piring, pakaian dan membersihkan kaca jendela serta minyak yang menempel pada permukaan kompor atau meja dapur.
- Dari kegiatan yang dilaksankan anak SMA sangat meemahami cara pembuatan eco enzyme dan  dari hasil evaluasi kegiatan menunjukan bahwa kegiatan sangat menarik 15 orang (60%), menarik 10 (18.6%). Kesimpulan project pembelajaran Kimia Hijau dengan membuat eco-enzyme berhasil meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa SMA, saran bagi seluruh kepala sekolah SMA untuk melakukan kegiatan edukasi dan pelatihan pengolahan sampah organik dengan metode eco enzym, guna mengurangi sampah saat ini.