Mohon tunggu...
Sarianto Togatorop
Sarianto Togatorop Mohon Tunggu... Guru - Pengajar yang menyukai kebebasan

Seseorang yang tak tahu kalau dia ada

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Seberapa Aman Bepergian Naik Pesawat di Masa Pandemi Ini?

12 Juli 2020   13:28 Diperbarui: 12 Juli 2020   13:21 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang tunggu keberangkatan Bandara Sultan Thaha Jambi (dokrpi)

Saya tidak ingin berspekulasi, namun pemberitaan beredar bahwa rapid test ini sendiri pun menjadi ladang bisnis. Kesempatan bagi pihak tertentu untuk meraup keuntungan dari pembuatan rapid test ini untuk keperluan perjalanan naik pesawat. Benar tidaknya saya pun tidak tahu.

Jika memang dugaan ini benar, berarti sangat dimungkinkan bahwa seorang yang terinveksi Covid dapat masuk ke pesawat dan melakukan perjalanan. Dan sangat mungkin pula ia menularkan kepada penumpang lainnya. Namun, sejauh ini belum terdengar kabar, penumpang terinveksi penumpang lain di pesawat.

Jika di daerah kita tidak terdapat layanan rapid test, maka calon penumpang dapat meminta surat keterangan tidak memiliki gejala-gejala Covid dari puskesmas. Surat ini ternyata dapat diterima juga.

Jika hanya mengandalkan surat keterangan, dapatkah menjamin bebas dari inveksi Covid? Bagaimana jika surat dibuat sebelum tanda-tanda inveksi Covid muncul? Nah di sinilah mulai terasa giamana gitu.

Mengisi eHAC Indonesia

Setelah mengikuti rapid test dan dinyatakan bebas Covid, saya memutuskan memesan tiket perjalanan. Kali ini rute perjalanan saya adalah Jambi ke Medan dengan terlebih dahulu transit di Jakarta.

Pukul 08.00 WIB saya sudah menuju bandara dengan perkiraan waktunya cukup untuk check in sebelum masuk waktu boarding 09.50 WIB. Sesampai di Bandara Sultan Thaha, saya langsung menuju pos pemeriksaan kelengkapan.

Setelah menyerahkan tanda pengenal dan bukti rapid test, suhu tubuh saya diukur dan dinyatakan tidak demam. Setelah melewati meja pertama, kemudian data-data perjalanan saya diinput dan diminta menunjukkan bukti telah mengisi eHAC Indonesia. DI sini saya bingung sebab belum mengetahui eHAC Indonesia.

Indonesia Health Alert Card, dapat didownload di playstore. Mulai dengan mendaftar dan membuat akun serta password, kemudian mengisi biodata calon penumpang, data perjalanan seperti dari daerah mana hingga menuju wilayah mana. Perkiraan sampai hingga menggunakan pesawat apa. Bahkan kondisi fisik seperti keluhan-keluhan yang kita rasakan wajib diisi. Hingga akhirnya selesai dan menunjukkannya ke bagian pemeriksaan kelengkapan. Butuh waktu sekitar 15 menit bagi saya untuk menyelesaikannya.

Untungnya saya masih punya waktu sebelum boarding ditutup. Segera setelah menyelesaikan pemeriksaan, saya segera menuju check in desk. Tentu harus melewati metal detector dan harus mengantri lagi. Beruntung antrian tidak begitu panjang, sehingga tak lama sesudahnya saya sudah sampai di check in desk.

Penerapan Social Distancing

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun