Keluar dari istana, Jang Geum memikirkan cara lain untuk masuk istana, yaitu menjadi tabib. Jang Geum akhirnya belajar ilmu kedokteran dan mengikuti ujian tabib istana. Meski berhasil kembali masuk istana sebagai tabib, intrik istana tak berhenti sampai di sini. Dan Jeng Geum kembali memghadapi konflik kepentingan sesama dokter kerajaan.
Keberanian Menantang Resiko
Satu momen yang sangat mengesankan dari kedua tokoh ini terjadi dalam cerita yang hampir sama, yaitu penyembuhan. Jang Geum mendapat momentum besar bagi karirnya setelah mendapat tugas merawat ibu suri yang sakit. Wanita tua yang rewel dan kasar itu tak mau makan obat karena rasanya tidak enak.Â
Juru masak kerajaan menyuguhkan makanan yang sebenarnya justru tidak membantu penyembuhan ibu suri. Dengan keberaniannya Jang Geum menantang ibu suri, jika ia tidak berhasil menyembuhkan ibu suri dengan ramuan obat yang dibuatnya, ibu suri boleh mengambil nyawanya. Sangat berani.
Pun demikian dengan Hur June, sebuah momen saat dokter Yoo senior memintanya merawat istri mantan deputi perdana menteri Il Suh. Il Suh merasa terhina karena istri tercintanya hanya dirawat oleh seorang murid dokter Yoo senior, mengusir Hur June dan meminta pelayannya memaksa dokter Yoo senior untuk datang. Hur June menantang Il Suh, jika dalam beberapa hari ia tak dapat menyembuhkan istrinya, Il Suh dapat melakukan apa kemauannya. Sebuah keberanian yang datang dari kepercayaan dan kesungguhan.
Hur June dan Jang Geum sama-sama memenangkan hati rakyat dari peristiwa wabah yang melanda Joseon. Jika dokter pada umumnya melarikan diri menghindari wabah, Jang Geum dan Hur June justru menantang maut untuk menyelamatkan pasiennya dan menghentikan wabah. Meeka dicintai rakyat karena pengorbanan.
Pembedahan
Dua kisah ini punya keunggulan masing-masing dalam pembedahan. Jika Jang Geum terkenal dengan ilmu bedah operasi, Hur June terkenal dengan terobosannya membedah mayat untuk mempelajari organ dalam tubuh manusia. Hingga di akhir kisahnya Jang Geum melakukan operasi sesar untuk menolong pasien yang kesulitan melahirkan.
Jang Geum mempelajari teknik pembedahan pada hewan, kemudian mengembangkannya pada manusia. Hur Junee melakukan tindakan lebih ekstrim.Â
Dimulai dari saran dokter Yoo senior yang sadar penyakitnya tak dapat diobati lagi karena terinfeksi dari pasiennya, dokter Yoo senior meminta agar jasadnya dibedah untuk mempelajari organ dalamnya. Hal ini melanggar hukum di Joseon, namun dokter Yoo memintanya dilakukan secara rahasia.Â
Dari sinilah ilmu kedokteran Hur June meningkat sebab ia mengetahui organ dalam manusia dan menemukan teknik pengobatan yang berbeda dari dokter lainnya, hingga dia digelari dewa pengobatan.