Berbanding terbalik dengan ganda Malaysia yang saat ini menjadi ganda putera dengan peringkat terbaik di Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik justru menelan tujuh kali kekalahan dari tujuh pertemuan dengan Minions.
Ini menjadi tantangan bagi Flandy untuk segera menaikkan performa Aaron/Soh agar segera mampu pecah telur atas Minions. Publik Malaysia berharap pasangan muda mereka bisa segera memetik kemenangan. Kemenangan ini akan menjadi bukti bahwa mereka mampu menjadi andalan Malaysia.
Aaron/Soh menjadi harapan besar Malaysia mengingat ganda senior mereka Goh V Shem/Tan Wee Kiong sedang dalam performa yang buruk. Dari Peringkat 1 dunia, Goh/Tan terlempar dari 10 besar, bahkan disebut-sebut menjadi bulan-bulanan ganda putera Indonesia sekelas Wahyu Nayaka Arya/Ade Yusuf, yang kelasnya berbeda beberapa lapis di bawah Minions.Â
Selain itu, Aaron/Soh yang sempat mengejutkan publik dengan performa impresif di All England 2018, saat berhasil mengalahkan ganda-ganda kuat dunia meski akhirnya takluk di tangan pasangan Indonesia Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan di partai final. Namun performa impressif itu belum mampu mereka ulangi.
Flandy dipilih sebagai pelatih yang dinilai paling tepat menukangi Aaron/Soh untuk segera tampil kembali ke performa terbaik mereka. Flandy diharapkan mampu segera menjawab rasa haus publik Malaysia. Walau bukan gelar juara, paling tidak mampu mengalahkan Minions untuk pertama kalinya.
Kemenangan perdana ini menjadi hal yang sangat penting, sebab dalam tujuh pertemuan berturut-turut, Aaron/Soh belum mampu mengatasi kehebatan Minions sekali pun. Ini menjadi beban mental bagi Aaron/Soh saat menghadapi Minions, mereka baru disebut hebat saat mereka mampu mengalahkan Minions di masa kejayaan Minions. Beda halnya jika mengalahkan Minions di saat mereka sudah tak lagi di puncak.
Hal lain yang membuat perang ini ditunggu publik kedua negara adalah Badminton Lovers (BL) kedua negara yang sering berseteru di dunia maya dan mengaharapkan jagoan mereka yang menang. Gengsi kedua negara secara tidak langsung menjadi pertaruhan.
Namun jika demikian mengapa Malaysia lebih memilih pelatih asal Indonesia? Bukankah hal itu akan membawa sentimen bahwa peran pelatih Indonesialah yang berjaya seandainya Aaron/Soh berhasil mengalahkan Minions?
Kesempatan Emas dan Tekanan Mental
Pemilihan Flandy Limpele sebagai kepala pelatih ganda putera Malaysia memang sedikit mengejutkan. Malaysia tidak pernah main-main memilih pelatih apalagi dengan kondisi ganda putera mereka yang belum ada di jajaran top 5 setelang Goh/Tan terhempas. Butuh pelatih yang benar-benar berpengalaman dan mampu untuk mengembalikan nama Malaysia di jajaran top 5 ganda putera dunia.
Flandy boleh jadi punya beban besar di pundaknya, tapi ini juga kesempatan terbaiknya untuk membuktikan dirinya mampu mencetak ganda putera yang disegani di dunia dan Aaron/Soh sudah mempunyai modal yang cukup untuk itu. Tinggal bagaimana kreatifitas Flandy membuat permainan Aaron/Soh makin berkembang dan segera masuk ke jalur prestasi.