Contoh lain peran keterampilan berbahasa dalam konsep matematika adalah dalam menentukan lawan dari (dalam matematika disebut negasi). Misalnya yang selama ini kita tahu bahwa negasi dari lebih besar adalah lebih kecil dan sebaliknya. Namun sudah tepatkah hal itu?
Mari kita perhatikan contoh berikut ini. Dalam sebuah kotak terdapat angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Dona diminta mengambil angka genap yang lebih besar dari 4. Dona mengambil hanya angka 6. Dona melakukan hal yang benar. Kemudian Joni diminta mengambil angka genap yang tidak lebih besar dari 4 (artinya Joni melakukan lawan dari apa yang dilakukan Dona). Joni mengambil angka 2. Sudah tepatkah Joni? Belum, harusnya Joni mengambil angka 2 dan 4. Sebab angka 4 tidak lebih besar dari 4. Tidak lebih besar bukan berarti harus lebih kecil, tetapi lebih kecil dan boleh menyamai.
Contoh lain, jika siswa di dalam kelas diminta membeli benda yang harganya tidak lebih dari Rp.2.000,00 maka siswa bebas membeli benda yang harganya di bawah Rp.2.000,00 hingga yang harganya tepat Rp.2.000,00
Bahasa memegang peran penting dalam menanamkan konsep matematika kepada anak-anak yang baru belajar matematika. Melatih keterampilan bahasa membuat mereka mampu menguasai konsep dasar dengan benar akan memudahkan mereka memahami konsep matematika yang lebih rumit.
Note: Mohon maaf jika ada yang bernama Pak Husein, maaf ya pak ini hanya contoh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H