Konflik emosional, seperti kecemburuan atau dendam.
Masalah psikologis, seperti gangguan kontrol emosi atau gangguan mental.
Pengaruh lingkungan yang penuh kekerasan.
Faktor eksternal, seperti masalah asmara, ekonomi, atau sosial.
Dalam kasus ini, kekerasan fisik dilakukan oleh Junaidi, yang diduga membunuh satu keluarga di Kaltim karena konflik asmara dan dendam pribadi.
Pihak kepolisian masih menyelidiki apakah Junaidi berada di bawah pengaruh alkohol atau narkoba. Pemeriksaan toksikologi akan memberikan kejelasan terkait hal ini.
Pemerintah daerah dapat mengambil langkah berikut:
Meningkatkan edukasi masyarakat tentang pengelolaan konflik dan emosi.
Membentuk program mediasi konflik untuk menyelesaikan perselisihan pribadi secara damai.
Memperkuat keamanan lingkungan dengan patroli rutin.
Menyediakan layanan konseling psikologis untuk individu yang memiliki masalah emosional atau sosial.