Ku tatap langit-langit kamarku
Ku kayuh imaginasiku ke negeri masa depan
Yang jauh tapi ganyir ku taklukkan
Ada Tuhan tempatku menggantung
Mendaratkan untaian-untaian mantra
Tanpa jeda menembus batas cakrawala
Melangitkan ambisi depakkan ego
Menderu bersama hembusan awang-awang
Kadangkala ia terpental, terseok keluputan
Pertanda ku harus coba lagi
Kadangkala ia termaktub, tergelincir mulus
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!