Mohon tunggu...
Maya Puspitasari
Maya Puspitasari Mohon Tunggu... Guru - SMPN 3 Pante Bidari

Seorang guru penggerak yang terus tergerak, bergerak, dan menggerakkan demi mencerdaskan anak bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Keseruan Praktek Fasilitasi CPP sebagai Aksi Nyata

19 Februari 2023   18:52 Diperbarui: 19 Februari 2023   21:09 6951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Praktek Fasilitasi (Sumber: dokpri)

Tugas utama seorang Pengajar Praktik (PP) dalam pendidikan guru penggerak adalah memfasilitasi, tentunya di samping melakukan pendampingan individu (PI) kepada Calon Guru Penggerak (CGP). Dalam pembekalan Calon Pengajar Praktik (CPP) mendapat pencerahan dan penguatan terkait teknik fasilitasi dan pendampingan yang baik dari instruktur. 

Dalam hal ini, CPP yang lulus menjadi PP akan memfasilitasi para CGP di lokakarya-lokakarya sebagai rangkaian proses dari program pendidikan guru penggerak. Lokakarya ini akan melengkapi kebutuhan CGP untuk menjalankan perannya dan mendorong CGP untuk terlibat aktif dalam mencapai tujuannya.

Setelah mendapatkan penguatan tentang teknik fasilitasi dari instruktur pada hari Jum'at 17 Februari 2023. Sesi sinkronus ini dipandu oleh Bu Febriandrini yang biasa disapa bu Andri, hanya berlangsung 1 jam mulai pukul 07.30-08.30 WIB. 

Selanjutnya para CPP melakukan persiapan praktek fasilitasi sebagai aksi nyata secara mandiri. Mulailah keseruan dan kehebohan terjadi tepatnya di kelas 13B kelompok 1, yang terdiri dari 6 peserta: Bu Nanawati, Bu Ruhamah Ubaina, Bu Rika Anisa, Pak Jufri, Pak Zainal, dan saya sendiri. 

Pada tahap ini kami disibukkan dengan memilih salah satu materi yang akan diangkat sebagai tema kegiatan fasilitasi, yaitu dari Lokakarya 1 hingga 7 dan mengisi form rencana alur proses fasilitasi. Tidak begitu sulit mengisi form rencana alur fasilitasi tersebut karena kami diberikan contoh sebagai panduan pengisian. Mulai dari mengisi identitas, nama sesi, tanggal pelaksanaan, bentuk fasilitasi, jumlah, tujuan, durasi, persiapan tools/alat bantu, persiapan pertanyaan, dan rencana alur fasilitasi. Yang menjadi PR adalah bagaimana mempraktekkannya. 

Praktek fasilitasi ini harus direkam sebagai hasil aksi nyata dengan durasi 10 menit. Praktek fasilitasi tersebut mencakup kompetensi dasar yang harus dimiliki fasilitator yaitu partisipasi, interaksi, visualisasi, dinamisasi, konklusi, dan merancang proses. 

Partisipasi adalah sebuah usaha untuk menggali pemikiran terbaik dari peserta, bagaimana seorang peserta berani menyampaikan permasalah dan mengungkapkan ide atau pendapat brilliant-nya. Untuk mewujudkan hal ini dibutuhkan seorang fasilitator yang dapat mendorong peserta untuk berani mengungkapkan gagasannya, atau paling tidak menyatakan setuju/tidak setuju terhadap pendapat atau ide orang lain.

Interaksi yang dimaksudkan adalah kemampuan untuk mengakomodasi suasana kegiatan agar terjalin komunikasi yang nyaman satu sama lain, saling mendengarkan dan menghargai pendapat. Untuk merealisasikan hal ini fasilitator harus terampil dalam mengajak dan melibatkan peserta untuk menghasilkan sebuah kesepakatan belajar serta berkomitmen menjalankannya.

Visualisasi merupakan kemampuan menggunakan alat bantu visual, untuk mendorong partisipasi dan interaksi peserta secara menyeluruh. Dalam konteks kegiatan daring alat bantu visual yang dapat digunakan adalah bahan tayang berupa Power Point, jamboard, padlet, mentimeter, slido, dan lain-lain. Untuk ruang diskusi luring dapat digunakan proyektor/infocus untuk menampilkan PPT, post-it, kertas plano, metaplan, dll.

Dinamisasi adalah kemampuan mengelola sebuah kegiatan agar semua peserta terlibat aktif dan meredam energi jika situasi menjadi alot, atau dalam situasi pasif, kurang semangat, maka fasilitator dapat menggunakan ice breaking, games, atau jokes sehingga situasi menjadi hangat kembali. 

Konklusi yaitu kemampuan menarik kesimpulan dari hasil diskusi. Fasilitator dapat menyimpulkan, menarik kesimpulan, merefleksikan, dan meminta umpan balik.

Merancang proses adalah kemampuan merancang agenda pertemuan dengan baik, menggunakan berbagai metode dan langkah untuk mencapai tujuan bersama. Dapat dimulai dari  pembukaan, metode membangun partisipasi, interaksi, alat bantu visual yang digunakan, model refleksi yang digunakan dan penutup, menerapkan serangkaian pertanyaan terstruktur sehingga menghasilkan tindakan yang mencerminkan tujuan sesi.

Untuk mewujudkan praktek fasilitasi yang baik, maka kami rencanakan sesi simulasi terlebih dahulu masing-masing anggota kelompok. Hal ini kami lakukan sebagai bahan refleksi untuk melihat kekuatan dan kelemahan dari setiap sesi yang ditampilkan. Apakah sudah sesuai dengan hakikat fasilitasi atau malah menjadi sesi pembelajaran layaknya instruktur di kelas pembekalan. Kesempatan ini juga kami gunakan sebagai wadah untuk menyatukan persepsi terkait tugas mempraktekkan aksi nyata ini. 

Kami mengisi hari libur 18 Februari 2023 untuk sesi latihan lebih dulu, hanya 4 orang yang tampil karena kondisi jaringan kurang bersahabat, jadi saya dan bu Nanawati tidak mengambil kesempatan ini. Di sini kami juga mempelajari lebih dalam terkait teknis berbagi layar, berpindah dari layar satu ke layar berikutnya yang diperlukan sebagai alat bantu visual, mencoba membagikan link alat bantu visual apakah bisa diakses atau tidak, dll. 

Kegiatan latihan ini kami realisasikan dengan menggunakan aplikasi zoom cloud meeting yang berbayar agar dapat direkam, miliknya Komunitas Belajar Kabupaten Aceh Timur (KOMBAT) bekerjasama dengan KPAU (Komunitas Praktisi Aceh Utara) yang digerakkan oleh bu Wahyuni, S.Pd.I.

Tujuan sesi latihan direkam sebagai bahan refleksi bersama dan siapa tahu sesi latihan ini sudah memenuhi kriteria penilaian maka selesailah tugas praktek fasilitasi ini sebagai aksi nyata. Ternyata antusias yang luar biasa mendatangkan keberuntungan bagi bu Rika Anisa, guru muda yang berbakat, sesi latihan yang sempurna langsung bisa di-submit-nya, luar biasa, bukan?

Pada hari ini, 19 Februari, kami mempraktekkan aksi nyata sesuai kesepakatan bersama,  mulai pukul 10.00, atas kesungguhan dan komitmen bersama selesai dengan paripurna pukul 12.00 WIB. Bu Nanawati mendapat giliran pertama untuk mempraktekkan fasilitasi, dilanjutkan oleh saya sendiri, Bu Ruhamah, Pak Jufri dan Pak Zainal. 

Semuanya lega dan senang karena berhasil menjalankan misi dengan sempurna, menurut versi kami berenam. Walau ada celah sedikit namun secara keseluruhan sudah mumpuni. Kami yakin seiring kegigihan berlatih dan persiapan yang matang akan menjadi lebih baik dalam memfasilitasi para CGP nantinya. Sebagai penutup, untuk menyemangati diri kami masing-masing muncullah jargon, "yang penting jadi PP".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun