LIFE SKILLSÂ DALAM P5
Life skills adalah kecakapan hidup yang harus dimiliki seseorang sebagai modal bertahan hidup. Hal ini seirama dengan pendapat Prof. Mulyani Sumantri dalam artikelnya tentang Pendidikan Kecakapan Hidup, life skills adalah kemampuan atau kecakapan yang dimiliki seseorang untuk memecahkan problema hidup secara proaktif dan kreatif. Seseorang yang memiliki kecakapan hidup akan dengan sigap mengahadapi tantangan yang menghadang dalam kehidupannya, pun sebaliknya akan dengan tangkas mengahadapi permasalahan yang muncul.
Dewasa ini, alur pendidikan Indonesia sudah dikerahkan secara terstruktur mengaitkan pembelajaran dengan kompetensi kecakapan hidup, yaitu melalui Kurikulum Merdeka, untuk mengalokasikan waktu khusus Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Di mana dalam P5 terdapat 7-9 tema penting yang mesti diterapkan sesuai dengan jenjang dan konteks geografis sekolah dan kehidupan masyarakatnya. Di dalam Kurikulum Merdeka terdapat 7 tema untuk diterapkan pada jenjang SMP atau fase D, di antaranya adalah Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal, Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raganya, Suara Demokrasi, Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI, dan Kewirausahaan. Jika dilihat dari masing-masing tujuan tema-tema tersebut erat kaitannya dengan kompetensi kecakapan hidup yang akan digali, diasah, dan dikuatkan bagi peserta didik. Seperti pada tema 1 (satu) yang ingin ditanamkan adalah bagaimana membangun pemahaman peserta didik terhadap dampak dari aktivitas masyarakat, baik jangka pendek maupun jangka panjang, terhadap kelangsungan hidup dunia maupun kelangsungan hidupnya.Â
Dalam aktivitas tema ini tentunya membutuhkan daya pikir kritis dan kreatif, bagaimana peserta didik mengamati perilaku manusia dan lingkungan sekitarnya. Menilik permasalahan apa yang kerap muncul dan mengganjal untuk kemudian dicarikan solusinya. Dalam mencari penyelesaian masalah dibutuhkan keterampilan berpikir kritis dan kecakapan dalam menentukan keputusan. Seseorang yang terbiasa melakukan hal itu maka akan dengan mudah mendapat solusi. Namun jika seseorang belum pernah menghadapi situasi genting demikian maka akan mangalami kesulitan dalam menentukan pilihan.
Tema kearifan lokal merupakan tema yang bertujuan untuk membangun rasa ingin tahu peserta didik melalui inkuiri atau proses menggali informasi serta eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar serta perkembangannya. Life skills yang dibutuhkan di sini adalah kecakapan berkomunikasi, berinteraksi dengan masyarakat, membawa diri dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan norma kesopanan yang ada di dalam kehidupan masyarakat.Â
Setelah mengeksplor budaya dan kearifan lokal sekitar, peserta didik dituntun untuk dapat mengadopsi dan mengadaptasi kegiatan-kegiatan di masyarakat untuk dipelajari, ditekuni, dan dikuasai hingga menghasilkan sebuah projek yang bisa dipamerkan di sekolah. Harapannya adalah peserta didik dapat menggali bakat dan mengeksplor potensi masing-masing sehingga diketahui passionnya ada di bagian mana. Begitupun untuk tema-tema lainnya, ada banyak kompetensi life skills yang akan dimiliki peserta didik dalam menjalankan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, seperti berani menyampaikan pendapat, berani tampil dan berbicara di depan umum, memiliki tingkat kesadaran diri dan rasa percaya diri yang mumpuni, mampu bekerja sama, dan berani mengambil keputusan, baik untuk individu maupun dalam kelompoknya.
Hakikatnya, semua peserta didik unik dan masing-masing memiliki potensi dalam diri yang belum mencuat. Butuh seorang pendidik yang tepat dan cara yang jitu untuk menggali dan memunculkannya menjadi sebagai life skills yang harus dikuasai peserta didik demi keberlangsungan hidupnya, tidak hanya sebagai pembelajar sepanjang hayat tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H