3.3.a.10 Aksi Nyata-Pengelolaan Program yang Berdampak pada Peserta Didik
Maya Puspitasari_CGP Angkatan 3 Kabupaten Aceh Timur
PERISTIWA (FACTS)
- Latar BelakangÂ
Pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran bagi peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Sebagaimana tujuan pendidikan nasional tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 2 yang berdasarkan Pancasila  dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
Pendidikan adalah suatu pondasi dalam hidup yang harus dibangun sejak dini. Oleh karena itu, sudah selayaknya sekolah merupakan salah satu tempat menumbuhkembangkan bakat, minat, dan potensi peserta didik sebagai regenerasi bangsa ini. Selain itu, sekolah juga menjadi sarana untuk menempa kebiasaan-kebiasaan positif agar kelak tumbuh menjadi karakter baik bagi peserta didik.
Kemudian dalam UUD 1945 alinea ke-4 terdapat kalimat "Mencerdaskan kehidupan bangsa" merupakan tujuan pendidikan nasional yang menggambarkan cita-cita bangsa Indonesia untuk mendidik dan menyamaratakan pendidikan ke seluruh penjuru Indonesia agar tercapai kehidupan berbangsa yang cerdas.Â
Dengan adanya tujuan pendidikan nasional, maka akan timbul dalam diri seseorang untuk berlomba-lomba dan memotivasi diri untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Karena pendidikan merupakan salah satu syarat untuk lebih memajukan pemerintah dan negeri ini.
Pada situasi ini tentunya guru sebagai pemimpin pembelajaran sudah sepatutnya menghadirkan ruh dan jiwa sepenuhnya dalam mengayomi, membimbing, dan menuntun peserta didik menemukan kekuatan dalam dirinya. Guru dapat mendedikasikan dirinya dalam mendampingi tumbuh kembang potensi dan perilaku peserta didiknya agar tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai harapan.
 Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menggali potensi-postensi dalam diri peserta didik adalah dengan menghadirkan program sekolah yang berdampak positif bagi mereka, dapat menampung dan menggagas kualitas keterampilan peserta didik di sekolah. Apalagi lokasi SMPN 3 Pante Bidari dikelilingi dayah/pondok pesantren yang mayoritas peserta didik merupakan santriwan dan santriwati di dayah. Tentu saja program KULTUM DACIL (Kuliah Tujuh Menit Da'i Cilik) diharapkan dapat menjadi pelopor lahirnya pendakwah tersohor di daerah setempat, tentu hal ini tidak menutup kemungkinan.
- Alasan
Posisi saya sebagai CGP menggugah rasa tanggung jawab penuh untuk melakukan aksi nyata ini dengan menawarkan program Kultum Dacil. Program ini dicetuskan mengingat mayoritas peserta didik di sekolah kami adalah anak-anak yang mondok di dayah atau pesantren. Di mana salah satu tujuan pendidikan mereka adalah untuk menjadi kader da'i di kemudian hari. Hal ini dapat dilihat dari keterampilan yang diasah di dayah tersebut salah satunya adalah muhadharah, yaitu media latihan berpidato di depan khalayak umum.Â