Lalu, bagaimana cara memastikan kesejahteraan bayi dalam kandungan?
Agus Jatmika menjelaskan bahwa keadaan dalam kandungan ibu hanya bisa dilihat dengan cara USG (Ultrasonografi), tidak ada yang lain. Akan tetapi, sebagai alat, USG tentu ada beragam spesifikasinya, dari yang biasa hingga tercanggih.
Bukan mahal semata, Agus Jatmika tegaskan operator penggerak mesin pun harus cekatan dan sabar. Baginya yang sudah bekerja sama dengan banyak dokter kandungan di klinik Kehamilan Sehat, dia sangat mengutamakan agar para ibu hamil ini bisa diperlakukan sangat manusiawi.
Maksudnya adalah seorang dokter kandungan harus bisa sabar, detail, dan cekatan dalam mencari informasi terkait keadaan di dalam perut, baik itu lewat obrolan dengan sang ibu dan foto keadaan janin dalam kandungan.
Karena dokter tak bisa kawal gerakan bayi di dalam perut, ia harus mau sabar sampai menemukan posisi terbaik untuk memoto janin. Dokter akan bisa melihat alat kelaminnya, kelengkapan jari, kaki, atau sebagainya lewat USG yang makin lama makin canggih. Kombinasi alat yang bagus dan dokter sabar nan cekatan akan jadi kekuatan memberikan informasi yang benar untuk ibu hamil.
Pada kasus-kasus usia ibu masih di bawah 30 tahun dan tak ada risiko penyakit berat, USG secara normal dilakukan empat kali: masing-masing satu kali di trimester satu dan dua. Serta dua kali atau lebih di trimester ketiga, semakin sering terutama ketika mendekati kelahiran.
Lain hal untuk kehamilan sehat di usia 40 tahun, karena risikonya yang tinggi, sangat disarankan untuk lakukan pemeriksaan USG lebih sering. Tujuannya adalah untuk mengetahui jika ada kelainan pada bayi sehingga bisa dicarikan solusi secepatnya.Â
Seorang ibu hamil juga harus bahagia, termasuk ibu hamil di usia 40 tahun. Ketika ada momen kontrol, konsultasi, dan USG ke dokter hendaklah bisa dimanfaatkan untuk dapatkan informasi selengkapnya dari dokter kandungan yang ditemui.Â
Apakah para ibu hamil di usia 40 tahun ini gagal ber-KB (Keluarga Berencana)?
Ketika ditanyakan mengenai hal ini, Agus Jatmika menjelaskan bahwa tak dipungkiri bahwa alat kontrasepsi tidak menjamin 100% akan tidak hamil. Salah satu faktor yang membuat wanita bisa hamil lagi di usia 40 tahun adalah karena posisi alat yang sudah tidak tepat atau alat kadaluarsa. Jika itu terjadi, tentu hanya dokter kandungan yang bisa melakukan pemeriksaan yang sesuai.
Selama alat kontrasepsi IUD yang dipasang di internal tubuh itu dalam keadaan baik, harusnya kehamilan tidak terjadi.