Mohon tunggu...
Sari Agustia
Sari Agustia Mohon Tunggu... Penulis - IRT, Penulis lepas

Tia, pangillan akrabnya, menekuni menulis sejak tahun 2013 sampai sekarang. Sebuah karyanya, novel Love Fate, terbit di Elex Media Komputindo pada tahun 2014. Saat ini aktif menulis bersama beberapa komunitas dan Indscript Creative

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Jika Cinta pada Keluarga, Katakan Saja!

9 Februari 2022   23:46 Diperbarui: 9 Februari 2022   23:51 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mau ke mana pun pergi, tempat pulang itu di mana keluarga berada. (ilustrasi pribadi)

Secara umum, terlihat bagaimana sebenarnya peran seorang wanita di rumah. Bukan hanya rumah rapi, tetapi kekuatan seorang wanita memang bisa menyatukan keluarga. Mungkin, itu pengaruh rezeki dari Tuhan bahwa wanita lahir dengan banyak kata. Dia ditakdirkan bisa menghangatkan rumah dengan ucapannya, kemudian didukung dengan ekspresinya. Dijamin, rumah pasti tidak pernah sepi. Ada saja dia akan bicara, becanda, sampai juga ngomel tidak ada ujungnya. Ada perempuan di rumah, hawa hangat tetap ada.

Kemudian, sosok anak pertama itu paling dominan. Wajar banget, karena dia dituntut bisa mengayomi adik-adiknya. Kalau anak pertama itu berwatak keras, jadi wajar 'kan karena alasan itu? Meski keras, anak pertama keras sebenarnya penyayang. Semua luka dan perih dia sembunyikan karena dia harus paling kuat. Dia rela menderita asal adiknya bahagia. 

Dari film ini saya diingatkan, bahwa ketika kombinasi watak tadi ada di rumah, maka bentrokan akan selalu terjadi. Kebanyakan karena mereka tidak saling bicara hati ke hati. Boro-boro mau peluk dan sentuh, bicara saja ogah! Meski ada rasa sayang di antara mereka, percuma jadinya. Pengertian dan pemahaman tak pernah tercipta. Bisa jadi di kehidupan nyata, tak pandang bulu orang tua tunggal atau lengkap, saling tak paham bisa terjadi juga. 

Sangat singkat dengan mereka jangan ada penyesalan. (Ilustrasi pribadi)
Sangat singkat dengan mereka jangan ada penyesalan. (Ilustrasi pribadi)

Pada akhirnya, setiap orang memutuskan sesuatu berdasarkan pertimbangan emosi semata. Tidak ada saran, pelukan melegakan, atau tatapan hangat akan membantu penghuni rumah mengambil keputusan. Jika Anda berhasil melihat akhirnya, saya yakin penyesalan itu bisa hinggap pada Anda juga. Pikiran Anda akan melayang kembali ke keluarga di rumah. Terbersit sekiranya apa yang salah dan harus diperbaiki. Cepat saja pulang, peluk mereka yang Anda sayang. 

Jangan sampai ketika sesuatu terjadi kemudian Anda menyesal karena tak sempat bilang sayang :)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun