Saya tertarik menjabarkan satu per satu sebagai pengingat pribadi:
- Sampah Organik.
Sampah bekas makanan manusia yang sifatnya nabati dan hewani ternyata bisa dimanfaatkan di rumah sendiri, bisa sebagai kompos atau ecoenzym. Menghasilkan kompos bisa dengan cara sederhana menimbunnya di tanah. Demi memudahkan, mereka membuat lubang biopori yang selalu siap untuk jadi pembuangan sampah sehari-hari. Uniknya, sampah bekas buah dan sayur bisa diolah dengan cara berbeda yang menghasilkan ecoenzym. Ecoenzym bisa dipanen untuk digunakan kembali di rumah tangga. Namun, saya perlu riset lebih banyak tentang itu. - Sampah Plastik
Ada yang mengatakan plastik bekas makanan sebelum dikumpulkan maka harus dicuci terlebih dahulu. Tujuannya supaya lebih aman dan bersih tanpa menimbulkan masalah baru, seperti dihinggapi hewan dan sebagainya. Oleh karena itu, penyimpanan dengan plastik bersih pun tentu berbeda. - Kertas
Kardus, majalah, buku bekas, dan pembungkus makanan yang berasal dari kertas bisa dikumpulkan di kategori ini. - Baterai, alat elektronik, lampu, dan sebagainya.
- Baju dan bahan kain bekas pakai.
Biasanya pakaian yang sudah tidak muat tapi layak pakai masih kami berikan kepada yang membutuhkan. Adik pun masih pakai punya kakaknya kalau masih bagus. Baju pun bisa direka ulang modelnya kalau sudah bosan atau bisa juga dijadikan kain lap atau pengepel rumah. - Jelantah
Ini yang paling anyar saya tahu. Minyak bekas pakai ternyata bisa mencemari lingkungan jika langsung dibuang di saluran pembuangan rumah begitu saja tanpa disaring. Saya pun akhirnya selalu kumpulkan minyak-minyak tadi dan sudah dapat 2 jerigen besar yang masih menunggu dibuang. Syukurlah, saya baru saja mengantongi kontak tempat pembuangannya yang terdekat dengan tempat tinggal. Semoga segera bisa dieksekusi.
Kiranya itu semua sampah yang saya niatkan dipilah dan disalurkan kepada bank sampah yang sesuai pengolahannya. Sampai saat ini sudah beberapa kandidat tempat penyaluran, tetapi masih mencari yang sekiranya bisa dibuang all in one.Â
Tentunya dengan membuat di satu tempat akan lebih mudah dan aman bagi sampah-sampah tadi. Semangatnya masih sangat membara nih, doakan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H