Mohon tunggu...
Sari Aryanto
Sari Aryanto Mohon Tunggu... Editor - fiksi diksi kopi, tiga hal yang membuatku lebih hidup

Perempuan biasa yang punya mimpi luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Event Cerita Mini] Panggilan dari Leluhur

6 Juli 2019   15:25 Diperbarui: 6 Juli 2019   15:51 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
olah pribadi dari gonative.live

ling-ling mangka ling
rumingkang di bumi alam
darma wawayangan ba

raga taya pangawasa
lamun kasasar lampah
napsu nu matak kaduhung
tubuh anu katempuhan

Suara lirih menembangkan macapat asmaradhana,  memecah lamunanku. Gadis itu,  Shasha.  Anak keduaku yang mempunyai  mata ketiga. Gadis yang kelebihannya sempat kutangisi. Di usianya yang ke empat belas,  dia berbeda dengan remaja kebanyakan. Sha lebih pendiam dibanding kawan sebaya, dia kurang  menyukai drama korea atau pemusik dari negeri ginseng itu. 

Matanya akan berbinar saat melihat kethuk,  kenong,  dan senthe. Bibirnya lebih banyak menggumamkan tembang pitutur daripada musik tekno. Ah,  seandainya  saja kami bukan bagian dari trah Pawiroredjo,  mungkin hidup kami lebih normal seperti manusia pada umumnya.

"Eyang,  aku datang memenuhi  panggilan trah, "bisikku lirih seraya membakar sebatang dupa dan menancapkan  pada guci  kuningan di sudut kanan meja berukir naga.

#poeds 060719

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun