Adalah aku,perempuan sepiÂ
Tertikam tajam hukum tanpa mataÂ
Sendiri menangis nir airmataÂ
Ratapi nasib berkalang nistaÂ
Bukan tanganku yang memintaÂ
Kala noda dilempar ke arahkuÂ
Kala prahara datang menyerbuÂ
Entah nasib, entah takdir yang kuasa
Menjerit aku pada tepi-tepiÂ
Teriak ratap menuntut bela
Namun tatap jalang terus merayapiÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!