"Sah!" jawab para saksi.
"Tidak sah!" pekik seorang perempuan dari luar.
Desi datang dengan gadis yang mirip sekali dengan Anindya.
"Tidak sah! Karena yang duduk di sana adalah Dya. Anandya bukan Anindya. Satu lagi Dya itu anak saya, begitu pula Anin. Sastro bukan ayah kandung Anin jadi sesuai agama dia tidak berhak menjadi wali bagi anakku!" ujar Desi.
"Ayo, pulang!" ajaknya pada gadis dengan riasan pengantin di hadapannya.
Saat bertemu dengan Bu Sastro, Desi memeluk erat perempuan itu.
"Terima kasih sudah memberitahuku tentang keberadaan Anin. Aku pikir kau sudah melupakan aku perempuan hina ini."
"Kau sahabatku, Des. Aku masih Weni, perempuan yang juga sama pernah menjadi penghibur di lokalisasi. Anakmu sudah pulang, kalau bisa tinggalkan pekerjaanmu." ucap Bu Sastro seraya memeluk erat sahabatnya.
#poeds 210119
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H