Mohon tunggu...
Sari Aryanto
Sari Aryanto Mohon Tunggu... Editor - fiksi diksi kopi, tiga hal yang membuatku lebih hidup

Perempuan biasa yang punya mimpi luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Srikandhi Mencari Cinta [Part 4]

18 Mei 2019   16:07 Diperbarui: 18 Mei 2019   16:12 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://gizmodo.com 

"Ada apa, Pak?" Abeb bertanya setelah beberapa saat hening.

"Sebelumnya Bapak minta maaf pada kalian, karena memendam rahasia selama bertahun-tahun. Kalian lihat anak kecil di depan yang bermain dengan Sekar? dia anak Nunuk!"

"Apa??? anak Nunuk?" pekik Yani, refleks dia menoleh pada Abeb adiknya, "jelaskan! dia anak kamu?"

"Lho kok aku? mimpi apa aku tiba-tiba ketiban pulung?" seru Abeb.

"Anak itu mirip sekali dengan kamu! dan selama Nunuk pergi, hanya dengan kamu dia mau ketemu! Itupun kalian bertemu secara sembunyi-sembunyi, kalau bukan anak kamu anak siapa, Beb? ngaku saja kamu!" pekik Yani histeris.

"Iya aku yang dihubungi mbak Nunuk selama dia pergi, tapi dua tahun pertama dia hanya menelponku, setelah itu kami bertemu jika Mbak Nunuk menemuiku di kampus. Tapi bukan berarti anak itu anakku!"

"Lalu apa alasan kamu tidak pernah serius pada perempuan lain? itu karena cintamu sudah habis untuk Nunuk kan?" cecar Yani.

"Enak saja! aku mencintai Mbak Nunuk itu dulu, tapi dia sudah menolakku. Dan sebagai lelaki aku merasa ganteng jadi nggak perlu terpuruk gara-gara patah hati." sergah Abeb.

BRAAKK!!!

Meja makan bergetar digebrak lelaki tua berusia enampuluhan yang masih gagah itu.

"Nunuk!" seru Pak Rekso memanggil perempuan yang sedari tadi jadi bahan perdebatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun