Perih, kudekap meski siksa menghunjam jantung sebelah kiri
Segala rindu kurasa serupa menepuk angin; sia-sia
Pedih, kupeluk meski hati bak tertikam belati
Harap kembali hanya mimpi semu
Asa bertaut dalam renjana kalut
Telah lebam meski tak berdarah
Telah kalah hatiku pada kemasygulan
Melepas; tak kan terlepas
Namun kau selalu tahu
Di bawah askara, selalu kutunggu kembalimu
Nanti ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!