Mohon tunggu...
Sari Aryanto
Sari Aryanto Mohon Tunggu... Editor - fiksi diksi kopi, tiga hal yang membuatku lebih hidup

Perempuan biasa yang punya mimpi luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta untuk Mas Cinta

16 Mei 2018   13:53 Diperbarui: 16 Mei 2018   14:30 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perjalananmu sudah sampai di gerbang terakhir, Mas. Jalan panjang yang kau ukir dengan sejuta cinta, dengan segenap jiwa dan ragamu. Dunialah saksinya, bagi luah airmata yang kau sembunyikan di balik bahak ceria. Lalu kesedihan itu datang padaku saat matari belum lagi panas, kau sudah pergi.

Tawa, tangis, rindu dan cinta itu akan tetap melekat padaku, dan semua yang mengenalmu, tak kan pernah pudar, tak akan, Mas.

Kau yang memberikan seluruh hatimu pada ikat bernama persahabatan. Kau yang menyentuh hatiku kala tawarkan persaudaraan tanpa batas, menyemat serupa permata.

Ya, semua kini tinggal kenangan. Untuk semua cinta yang kau berikan. Untuk semua nilai-nilai hidup yang kau ajarkan, terbingkai apik dalam hati 

Selamat jalan sahabatku, selamat jalan kakakku. Allah mencintaimu lebih dari kami. Namamu, selalu bersinar di setiap hati yang kau sentuh dengan cinta.

#poeds 170518

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun