Perjalananmu sudah sampai di gerbang terakhir, Mas. Jalan panjang yang kau ukir dengan sejuta cinta, dengan segenap jiwa dan ragamu. Dunialah saksinya, bagi luah airmata yang kau sembunyikan di balik bahak ceria. Lalu kesedihan itu datang padaku saat matari belum lagi panas, kau sudah pergi.
Tawa, tangis, rindu dan cinta itu akan tetap melekat padaku, dan semua yang mengenalmu, tak kan pernah pudar, tak akan, Mas.
Kau yang memberikan seluruh hatimu pada ikat bernama persahabatan. Kau yang menyentuh hatiku kala tawarkan persaudaraan tanpa batas, menyemat serupa permata.
Ya, semua kini tinggal kenangan. Untuk semua cinta yang kau berikan. Untuk semua nilai-nilai hidup yang kau ajarkan, terbingkai apik dalam hatiÂ
Selamat jalan sahabatku, selamat jalan kakakku. Allah mencintaimu lebih dari kami. Namamu, selalu bersinar di setiap hati yang kau sentuh dengan cinta.
#poeds 170518
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H