Mohon tunggu...
Sari Aryanto
Sari Aryanto Mohon Tunggu... Editor - fiksi diksi kopi, tiga hal yang membuatku lebih hidup

Perempuan biasa yang punya mimpi luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[RoseRTC] Ku Ikat Janji di Grojogan Sewu

16 September 2016   15:33 Diperbarui: 16 September 2016   18:01 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku datang padamu sayang! Aku tidak pernah membohongimu. Seperti janji yang kita ucapkan di malam purnama tujuh bulan yang lalu. Di bawah air terjun Grojogan sewu, kita telah menyatukan hati dan jiwa kita. Dan hari ini, hari yang kita tunggu selama tujuh purnama.

Mengapa engkau menangis sayang? Lihatlah kamar pengantin kita! Begitu indah dihias dengan rangkaian bunga-bunga. Coba lihatlah sayang, bunga itu edelweis bukan?? Bunga abadi yang kupersembahkan padamu sebulan yang lalu sepulangku dari Pangrango. Bukankah bunga itu lambang cinta kita yang abadi?

Hapus airmatamu sayang! Tak elok rasanya engkau basahi ranjang pengantin kita dengan kedukaan. Airmata hanya akan mengurangi kecantikan yang terpancar dari wajahmu. Lihatlah, bedakmu luntur karenanya! Dan rambutmu, mengapa tak sisir rapi? Bukankah hari ini kita akan bersanding di pelaminan?

Oh, aku tahu! Engkau pasti marah padaku, karena aku sangat terlambat tiba di rumahmu. Tidak... Aku tidak lupa kalau hari ini kita menikah! Aku bahkan sudah tak sabar menantikan hari ini. Maafkan aku sayang! Aku datang selarut ini. Itu karena sopir yang mengendarai mobil secara ugal-ugalan. Bahkan dia tidak mengerem mobilnya saat kereta melaju kencang di depan mobil kami!

Dan kau tahu sayang? Bodohnya aku, justru aku tertidur saat itu! Aku baru saja terbangun dari tidurku dan segera berlari ke rumahmu. Tapi apa yang kulihat? Ayahmu, ibumu, persiapan pesta kita semua terasa sangat dingin! Ada apa dengan semua ini? Bahkan aku melihat engkau menangis.

Sudahlah sayang, aku telah datang! Mari kita selesaikan rencana pernikahan kita. Rapikan rambutmu, poles wajahmu dengan bedak! Tipis-tipis saja, engkau justru tampak cantik dengan kesederhanaanmu. Kita panggil penghulu untuk menikahkan kita dan bahagia seperti harapan kita. September ini, akan patahkan mitos Grojogan Sewu.

#poeds 160916

Karya ini diikut sertakan dalam rangka mengikuti event Romansa September RCT

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun