Mohon tunggu...
SARI WAHYUNI PUTRI
SARI WAHYUNI PUTRI Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris

"Thiss too, shall past" "Ya Allah, tambahkanlah aku ilmu dan berikanlah aku rizqi akan kepahaman,Dan jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang sholeh"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Model PBL dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Siswa

21 Januari 2023   11:49 Diperbarui: 21 Januari 2023   11:55 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lokasi

SMK Negeri 5 Kerinci

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Kejuruan

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berbicara bahasa inggris pada materi "Suggest and Offer" dengan Penerapan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dikelas XI TBS SMK Negeri 5 Kerinci

Penulis

Sari Wahyuni Putri, S.Pd

Tanggal

10 Januari 2023

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah :

  • Guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional.
  • Guru belum menggunakan media yang menarik dan inovatif dalam proses pembelajaran
  • Model pembelajaran yang belum tepat guna.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat disimpulkan bahwa akar penyebab yang dominan yaitu berasal dari sisi guru, dalam hal ini yaitu penulis sendiri. Pemahaman yang kurang terhadap konsep pembelajaran inovatif menjadi penyebab penulis tidak menerapkan  model-model pembelajaran. Dimulai dari persiapan yang kurang dalam mengajar, seperti tidak merancang RPP, mendesain bahan ajar yang menarik, media,instrumen penilaian, dan LKPD. Penulis masih terbiasa menggunakan metode konvensional seperti ceramah dan tanya jawab saja pada proses pembelajaran. Selain itu, guru juga kurang dalam memanfaatkan teknologi (TPACK) dalam pembelajaran di kelas.

Praktik ini penting untuk dibagikan Agar guru mengetahui strategi pembelajaran yang terbaik untuk melakukan aktivitas pembelajaran di kelas bersama siswa. Karena saya yakin, permasalahan ini juga pasti dialamai oleh banyak guru lainnya, sehingga dengan sudah dilaksanakannya praktik ini diharapkan dapat memotivasi dan menjadi contoh bagi rekan guru yang lain untuk kemajuan pelaksanaan pembelajaran pendidikan negara kita

Tanggung jawab saya sebagai guru dalam praktik ini adalah memilih model dan strategi pembelajaranyang tepat, menyusun RPP yang akan digunakan, menyiapkan media pembelajaran yang disesuaikan dengan usia peserta didik agar lebih kontekstual, menyusun LKPD, menyusun rencana Evaluasi, serta mengimplementasikan pembelajaran sesuai dengan RPP. Selain itu saya juga bertanggung jawab sebagai fasilitator dan motivator bagi peserta dalam proses pembelajaran

Yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan yaitu :

  • Guru harus mampu meningkatkan motivasi belajar siswa melalui proses pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada siswa.
  • Tingkat pemahaman siswa yang berbeda.
  • Penggunaan media dan alat peraga yang lebih kontekstual serta menarik bagi siswa sesuai dengan materi pelajaran.
  • Pemilihan model dan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi pelajaran

Yang terlibat pada praktik pembelajaran ini adalah :

  • Siswa sebagai sentral dalam proses pembelajaran.
  • Guru sebagai fasilitator
  • Kepala sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan di sekolah.
  • Rekan sejawat yang telah membantu terlaksananya kegiatan PPL.
  • Cameramen yang dalam hal ini siswa kelas XII MMD
  • Dosen dan guru pamong, keduanya selalu memberikan pembelajaran yang bermakna kepada semua praktikan melalui ruang zoom meeting. Membantu praktikan dalam menyusun, melakukan dan menyelesaikan tugas atau tagihan-tagihan di LMS.

Sebagai upaya dalam menghadapi tantangan yang telah dipaparkan di atas, langkah yang dilakukan antara lain:

1. Memilih model dan media pembelajaran inovatif

Dalam memilih model pembelajaran, saya mempertimbangkan karakteristik peserta didik dan materi yang akan diajarkan. Mayoritas siswa kelas XI TBS SMKN 5 Kerinci memiliki gaya belajar kinestetik, dimana mereka menyukai kegiatan fisik dalam mempelajari sesuatu. Untuk menjawab tantangan ini, saya memilih model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan media pembelajaran Video.

2. Menyusun RPP

Dalam kegiatan ini, saya menentukan Indikator Pencapaian Kompetensi dan merumuskan Tujuan Pembelajaran yan mampu mendorong peserta didik untuk berpikir kritis dalam memecahkan permasalahan yang diberikan dalam pembelajaran.

Selanjutnya, saya menyusun kegiatan pembelajaran sesuai sintak model Problem Based Learning

  • Orientasi peserta didik pada masalah
  • Mengorganisasikan peserta didik pada masalah
  • Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
  • Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
  • Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

3.    Mengembangkan media ajar

Pada materi ini, saya menayangkan video percakapan tentang Suggest and Offer dari youtube dan membuat slide power point materi ajar menggunakan aplikasi Canva

4. Mengembangkan LKPD

LKPD merupakan komponen penting dalam pembelajaran. Peserta didik menuangkan hasil observasi dan diskusi di dalam lembar kerja. Dalam mengembangkan LKPD, saya menyesuaikan penugasa peserta didik dengan KD dan Tujuan Pembelajaran yang akan dicapai. Dalam menyusun penugasan dalam lembar kerja, saya mencari berbagai referensi yang sesuai dengan materi ajar.

5. Menerapkan pembelajaran inovatif berbasis TPACK

Langkah berikutnya adalah menerapkan pembelajaran dengan model PBL. Pembelajaran di dalam kelas disesuaikan dengan langkah-langkah yang telah digambarkan di dalam RPP.

6. Melakukan penilaian pembelajaran

Pembelajaran peserta didik dinilai secara objektif, baik dari aspek pengetahuan, sikap, maupun keterampilan dengan menggunakan instrumen yang lengkap, berupa kisi-kisi soal, indikator pencapaian, rubrik penilaian, dan evaluasi yang disesuaikan dengan IPK dan tujuan pembelajaran.

Dalam pelaksanaan aksi ini, pihak-pihak yang terlibat adalah Kepala Sekolah sebagai pimpinan memberikan support dan memfasilitasi kegiatan, guru sejawat dan senior yang memberikan kontribusi berupa masukan dan saran yang bermanfaat, dan peserta didik sebagai subjek belajar.

Adapun materi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan antara lain:

  • Sumber daya listrik
  • Jaringan internet
  • Laptop
  • Speaker Bluetooth
  • LCD Projector

Dampak aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan antara lain:

  • Melalui model PBL, peserta didik terlibat aktif selama proses pembelajaran.
  • Penggunaan media pembelajaran terintegrasi TPACK mampu menarik minat dan rasa ingin tahu peserta didik terkait materi yang dipelajari, serta pembelajaran akan lebih menyenangkan.
  • Penggunaan Bahasa Inggris yang intens di dalam kelas membuat peserta didik berlatih untuk mengembangkan kemampuan berbicara, mendengar dan menambah kosakata mereka
  • Peningkatan kemampuan peserta didik dalam berbicara pada materi suggest and offer ditunjukkan dengan nilai yang diperoleh peserta didik meningkat dan berada di atas KKM.

Adapun tanggapan berbagai pihak mengenai penerapan model PBL berbasis TPACK dalam pembelajaran antara lain:

  • Dari peserta didik. Peserta didik merasa pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan karena mereka dituntut untuk berdiskusi di dalam kelompok kecil. Mereka menjadi lebih antusias dan aktif dalam proses pembelajaran (berdasarkan hasil refleksi pembelajaran)
  • Dari kepala sekolah : Pembelajaran dengan model PBL mampu memotivasi peserta didik untuk aktif terlibat dalam pembelajaran, sehingga diharapkan model ini juga diimplementasikan dalam pembelajaran lainnya.
  • Dari teman sejawat. Pembelajaran yang diterapkan mampu meningkatkan motivasi dan antusias peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga rekan guru lainnya ikut termotivasi untuk menerapkan model pembelajaran ini di dalam kelas.

Adapun faktor penentu keberhasilan aksi ini adalah

  • Pemilihan model, Teknik, serta media pembelajaran yang sesuai dengan materi serta karakteristik peserta didik
  • Perencanaan yang disusun secara matang dimulai dari menyusun RPP, mengembangkan media ajar, LKPD, dan perangkat evaluasi, hingga menerapkan pembelajaran.
  • Bimbingan dan masukan dari dosen dan guru pamong sebelum pelaksanaan aksi dilakukan
  • Pihak sekolah, baik kepala sekolah maupun majelis guru yang memberikan motivasi serta masukan yang berarti selama pelaksanaan praktik baik ini
  • Peserta didik yang semangat dan antusias selama pelaksanaan pembelajaran

Hambatan yang yang ditemukan dalam pelaksanaan aksi antara lain:

  • Peserta didik yang belum terbiasa  untuk memecahkan masalah pembelajaran yang diberikan secara mandiri perlu mendapat bimbingan lebih selama proses pembelajaran.
  • Kurangnya perbendaharaan kata Bahasa Inggris menjadi kesulitan dalam memahami pertanyaan dan arahan yang diberikan.

Pembelajaran yang saya peroleh dari praktik ini adalah saya belajar untuk berpikir kreatif dalam mendesain pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Saya menyadari perbedaan gaya belajar dan minat peserta didik seharusnya menjadi landasan untuk memilih metode dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan peserta didik. Untuk itu, saya harus selalu mengupgrade diri untuk bisa menjadi guru yang kreatif dan memesona agar saya dapat memfasilitasi pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun