Program studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Negeri Malang (UM) menggelar diklat bertajuk Wawasan Kebhinekaan Global. Kegiatan diklat pada kelas 001-Pendidikan Pancasila dilaksanakan pada hari Minggu, 21 Januari 2024 mulai pukul 07.00 -- 17.00 WIB secara daring. Kegiatan diawali dengan pre-test, peserta wajib menyelesaikan soal sebanyak 11 butir soal untuk menguji pemahaman awal peserta tentang Wawasan Kebhinekaan Global kemudian dilanjutkan dengan G-meet bersama dua dosen pengampu yakni Abdul Mu'id aris Shofa, S.Pd,.M.AP dan Surya Desismansyah Eka Putra., S.Pd,. M.Phil
Diklat wawasan kebhinekaan global membahas 5 (lima) materi pokok yaitu Dunia Yang Berwarna, Indonesia Yang Harmoni, Damai Dimulai Dari Diri, Sekolahku Yang Bhinneka dan Sekolahku Yang Damai. Meningkatnya globalisasi dan interkoneksi antara Negara-negara diseluruh dunia telah memunculkan kebutuhan yang lebih besar bagi masyarakat untuk memahami dan menghargai keragaman budaya, agama, dan kepercayaan yang ada di global. Salah satu cara mempromosikan pemahaman dan toleransi ini adalah melalui kegiatan Wawasan Kebhinekaan Global. Diklat Wawasan Kebhinekaan Global oleh PPG UM bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan perjalanan intelektual yang menggugah, membangun kesadaran, dan menggali potensi keberagaman sebagai aset berharga dalam dunia pendidikan yang semakin kompleks dan terkoneksi secara global. Diklat ini dirancang untuk memberikan perspektif luas kepada guru tentang keberagaman budaya dan globalisasi yang kian mempengaruhi dunia pendidikan.
Penguatan nilai kebhinekaan bisa dipraktikkan oleh guru di seluruh Indonesia. Guru sebagai agen promosi toleransi kebhinekaan. Di dalam diklat ini guru bisa kembali belajar mengenal serta memperkuat nilai-nilai keberagaman, menghargai terhadap nilai-nilai kemanusiaan, memupuk budaya saling mengenal dan menghormati terhadap kebhinekaan di sekolah. Dan yang paling utama dalam tujuan diklat WKG ini guru dapat mempraktikkan nilai toleransi di lingkungan sekolah dan ruang-ruang pembelajaran di kelas. Sekolah adalah rumah kedua dimana peserta didik membentuk jati diri dan merajut masa depan sehingga lingkungan sekolah harus menjadi media tanam yang mendukung terwujudnya profil pelajar Pancasila.
Guru diharapkan mampu menyelenggarakan Pendidikan dan pembelajaran yang mampu memfasilitasi peserta didik berperilaku terpelajar. Perilaku terpelajar adalah perilaku yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Perilaku ini mencerminkan peserta didik yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri baik dalam proses maupun hasil belajarnya, bernalar kritis dan berwawasan luas, berkebhinekaan global, yakni mampu beradaptasi dengan lingkungan global tetapi tidak meninggalkan karakter dan budaya negerinya, mampu bekerja sama dan bergotong royong, serta kreatif.
Menariknya, pelaksanaan diklat WKG kali ini mengintegrasikan permainan menyenangkan yang dapat meningkatkan partisipasi aktif peserta. Meskipun memuat materi yang serius dan kompleks, pelaksanaan WKG dikemas dengan menarik terintegrasi permainan untuk meningkatkan pemahaman toleransi dan menumbuhkan sikap toleran pada guru sebagai agen promosi toleransi kebhinekaan. Perlu diketahui bahwa alur pelaksanaan diklat WKG terdiri dari Mulai dari Diri, Aktivitas, Refleksi, Konsep, dan Aplikasi. Peserta diklat tidak sekadar memahami berbagai budaya, tetapi juga diuji dalam kemampuan beradaptasi dan toleransi terhadap perbedaan.
Penulis sangat senang dapat berpartisipasi melalui diklat WKG ini karena dapat memberikan pengalaman kebinekaan yang bisa diterapkan dan diperkuat juga dalam lingkup lingkungan pendidikan dimana kepala sekolah dan guru bertugas, sehingga budaya saling menghargai akan keragaman sebagai basis adanya sekolah yang aman dan nyaman bisa tercipta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H