Mohon tunggu...
Sari Neysha Phadma
Sari Neysha Phadma Mohon Tunggu... -

Jangan takut kehilangan karna pada kenyataannya memang sudah hilang.. :(

Selanjutnya

Tutup

Puisi

a cup of hot chocolate

14 Agustus 2011   15:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:47 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

" iya, aku tau aku salah kalo kayak gini terus ke dia. " sahutku singkat.

" sekarang,kamu ke aku giman? "  tanya Adryan dengan menatap mataku yang dari tadi melekat erat memandang matanya.

" hemm.. ya itu aku tetep sayang kamu,cuma mungkin sekarang aku ga berharap bisa memilikimu. Seperti kata kamu kita bisa jadi teman. Jadi harusnya aku ga ingin lebih Dan aku akan mencoba menikmati itu. " jawabku sekenanya.

"  bagus,lanjutkan !! " pujinya menyemangati. " oke buka mulut.. " sambil memberiku suapan pisang bakar manisnya kemulutku.

" eh aku kan ga suka keju ! " kataku kaget karna dia menyadarkan pikiranku yang dari tadi tak tau kemana.

" udah tak sisihin ! " jelasnya

Manis, iyaa sangat manis seperti kebersamaanku dengan Adryan saat ini. Aku sadar mungkin emank seperti inilah yang sebaiknya terjadi. Okee aku sakit tapi lebih baik begini daripada suatu saat aku yang menyakiti hati Adryan dengan keadaanku yang kedepan belum tentu pasti sama dia.

Satu tegukan coklat hangat menambah rasa manis yang aku rasa, hatiku mulai nyaman dan tenang dari sebelumnya. Ternyata Adryan bisa jadi sangat dewasa disaat-saat yang tepat.  Hatiku berkata aku semakin sayang dia. Tegukan kedua benar-benar kunikmati rasa manisnya, iyaa sangat manis karena aku memutuskan tidak akan mencoba mendelete perasaan sayangku ke dia seperti yang kulakukan selama tiga minggu ini. Aku lebih nyaman memanage perasaan ini dengan benar. Meskipun aku yakin pasti terkadang aku akan sangat merasa perih ketika mendapat perlakuan setara teman. Tapi dengan penuh kesadaran dan menepis keegoisan aku bisa menerimanya. Karena aku yakin pasti ujungnya akan manis seperti rasa asli coklat yang pahit bila diolah dengan benar maka yang dicap lidah tetap rasa manisnya.

sweetest night.. aku bisa tersenyum lagi, terlepas dari pertanyaan " apakah benar dia memang udah ga sayang aku lagi ??? " aku yakin esok akan lebih mudah aku menjalani dengan perasaan ini. Aku masih memiliki Adryan sebagai teman, teman yang aku sayang. :)

"  how do you feel now ? " tanya Adryan ketika melihat senyumku berkembang.

" i'm good !! thanks.. " kembali aku melontarkan senyuman yang membuat dia balik tersenyum tenang kepadaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun