Mohon tunggu...
Sarfani
Sarfani Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dampak Penggunaan Smartphone Tanpa Pengawasan Orang Tua: Bahaya Yang Mengintai Anak

14 Januari 2025   18:08 Diperbarui: 14 Januari 2025   19:56 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di zaman yang serba digital ini, smartphone telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk bagi anak-anak. Dengan hanya beberapa sentuhan layar, mereka dapat mengakses berbagai informasi, bermain game, hingga berinteraksi dengan teman. Namun, apa jadinya jika penggunaan smartphone ini tidak diawasi oleh orang tua? Dampaknya bisa sangat serius dan mempengaruhi perkembangan fisik, mental, serta sosial anak.

1. Gangguan Konsentrasi dan Penurunan Prestasi Akademik

Salah satu dampak utama dari penggunaan smartphone tanpa pengawasan adalah gangguan konsentrasi. Anak-anak yang terlalu sering bermain game atau menonton video cenderung sulit fokus pada pelajaran. Akibatnya, tugas sekolah terabaikan dan prestasi akademik mereka pun menurun.

Sebagai orang tua, penting untuk memahami bahwa smartphone bukan sekadar alat hiburan. Tanpa aturan yang jelas, anak-anak akan lebih memilih menghabiskan waktu dengan gawai daripada belajar.

2. Risiko Kesehatan Fisik

Tahukan Anda bahwa penggunaan smartphone yang berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan fisik anak?

Kelelahan Mata: Cahaya biru dari layar smartphone dapat menyebabkan mata kering, iritasi, bahkan penglihatan kabur. Postur Tubuh yang buruk: Anak-anak sering menggunakan smartphone sambil membungkuk, yang dapat menyebabkan masalah tulang belakang. Kurang Aktivitas Fisik: Ketergantungan pada gawai membuat anak-anak lebih banyak duduk dan jarang bergerak, sehingga risiko obesitas.

3. Dampak pada Kesehatan Mental

Penggunaan smartphone juga membawa risiko bagi kesehatan mental anak. Media sosial, misalnya, sering kali menjadi ladang subur untuk cyberbullying. Selain itu, paparan konten yang tidak sesuai usia dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku mereka.

Anak-anak yang kecanduan smartphone cenderung mengalami stres, kecemasan, bahkan depresi. Mereka kehilangan waktu untuk bersosialisasi dengan teman sebaya dan keluarga, yang pada akhirnya memengaruhi perkembangan emosial mereka.

4. Kurangnya Interaksi Sosial

Pernahkan Anda memperhatikan anak-anak yang sibuk dengan gawai mereka saat berada di acara keluarga? Ini adalah tanda bahwa mereka mulai kehilangan kemampuan untuk berinteraksi secara langsung.

Penggunaan smartphone yang berlebihan dapat membuat anak-anak terisolasi secara sosial. Mereka lebih nyaman berkomunikasi melalui chat atau media sosial daripada berbicara tatap muka. Hal ini dapat menghambat perkembangan keterampilan interpersonal yang penting di masa depan.

Bagaiman Orang Tua Bisa Membantu?

Sebagai orang tua, Anda memiliki peran penting dalam mengawasi penggunaan smartphone anak. Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda terapkan :

Buat Aturan Penggunan Smartphone,

Tetapkan batas waktu harian untuk menggunakan smartphone. Misalnya, hanya boleh digunakan selama satu jam setelah selesai mengerjakan tugas sekolah. Rekomendasi dari alodokter menggunakan smartphone berdasarkan usia anak : 

Anak di bawah 2 tahun : tidak boleh diberikan akses smartphone, 

Anak usia  2-5 tahun : disarankan mengakses smartphone hanya 1 jam per hari,

Anak usia 6 tahun ke atas: boleh bermain smartphone, tapi dengan waktu yang sudah disepakati bersama orang tua.


Pantau Konten yang diakses,

Gunakan aplikasi parental control untuk memantau aktivitas anak di smartphone. Pastikan mereka hanya mengakses konten yang sesuai dengan usianya.

Dorong Aktivitas Lain,

Ajak anak bermain di luar, membaca buku, atau mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga bermanfaat untuk perkembangan mereka.

Berikan Contoh yang Baik,

Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua. Jadi, gunakan smartphone anda dengan bijak. Jika anda menghabiskan waktu berkualitas tanpa gawai, anak-anak juga akan mengikuti jejak anda.

Kesimpulan: Teknologi harus digunakan dengan bijak,

Smartphone adalah alat yang luar biasa jika digunakan dengan benar. Namun, tanpa pengawasan yang tepat, alat ini dapat menjadi ancaman serius bagi perkembangan anak.

Sebagai orang tua, anda memiliki tanggung jawab untuk memastikan teknologi digunakan secara sehat dan seimbang. Jadilah panutan bagi anak-anak anda dan bantu mereka tumbuh menjadi generasi yang cerdas, sehat dan berkarakter.

Bagaimana menurut anda? Apakah anda sudah menerapkan pengawasan yang cukup untuk anak-anak anda dalam menggunakan smartphone? Bagikan pengalaman anda di kolom komentar! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun