Mohon tunggu...
Sardo Sinaga
Sardo Sinaga Mohon Tunggu... Freelancer - IG: @raja_bodat

Pecinta Sejarah dan Ilmu Budaya. Pemula. Menulis Apa Saja Yang penting Tidak Melanggar Hukum.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pengertian Singkat Ideologi Marhaenisme

31 Mei 2022   16:25 Diperbarui: 1 Juni 2022   13:25 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Mufid Majnun on Unsplash   

Gambar diambil dari milik pribadi. Lokasi gambar berada pada Makam Presiden Ir. Soekarno, Blitar, Jawa Timur.
Gambar diambil dari milik pribadi. Lokasi gambar berada pada Makam Presiden Ir. Soekarno, Blitar, Jawa Timur.

Penegrtian marhaen menpunyai arti yang tersendiri. Marhaen berarti orang yang tertindas, Marhaenist berupa orang atau pelaku yang memperjuangkan rakyat kecil, dan Marhaenisme berupa ideologi yang digunakan dalam memperjuangkan Marhaen tersebut. marhaenisme sendiri mempunyai tiga pilar dalam dalam asas pergerakan tersebut yaitu sosio-nasionalisme, sosio-demokrasi, serta ketuhanan yang maha esa. 

Pada 1 Juni 1945 ia menjabarkan bahwa sosio-nasionalisme berupa kesetaraan setiap golongan suku dan ras yang bersifat persatuan yang adil dan beradab, sosio-demokrasi bersifat demokrasi nasionalisme serta kesejahteraan sosial, serta ketuhanan yang maha esa bersifat menjunjung tinggi rasa persaudaraan yang sebagai mahluk yang bertuhan tampa ada perbedaan agama manapun.

Dari tiga pilar tersebut lahirnya pancasila yang kita kenal sekarang. Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan / Perwakilan serta Keadilan Sosial Yang Adil Dan Beradab ini menjadi asas Demokrasi dan Nasionalisme. Pada tanggal tersebut sebagai cikal-bakal terbentuknya lima dasar negara dan juga diperingati sebagai hari kelahiran Pancasila

Tak adanya perbedaan suatu golongan, ras, dan agama manapun dalam negara ini. Cara penegakan asas tersebut bersifat gotong royong atau salin merangkul dalam menciptakan rasa nasionalis dan demokrasi di Indonesia. Hal inilah yang dipakai oleh beberapa partai besar di Indonesia seperti PNI, PDI, serta beberapa partai mahasiswa seperti GmnI, Gerakan Marhaen Indonesia, dan sebagainya.

Sardo Sinaga 

31 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun