Mohon tunggu...
Sardo Sinaga
Sardo Sinaga Mohon Tunggu... Freelancer - IG: @raja_bodat

Pecinta Sejarah dan Ilmu Budaya. Pemula. Menulis Apa Saja Yang penting Tidak Melanggar Hukum.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sejarah Jurnalisme

2 Maret 2022   02:07 Diperbarui: 2 Maret 2022   02:24 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Dzenina Lukac from Pexels 

Pada 3 Mei 1993, Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB menyatakan tanggal tersebut merupakan Hari Kebebasan Pers. Cikal  bakal dari kebbesan pers sidah dicanangkan pada tahun 1948 oleh PBB dan terus mengundang wartawan dari berbagai negara untuk melakukan konfrensi kebebasan pers. 

Deklarasi tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada jurnalis, perwakilan masyarakat sipil, otoritas nasional, akademisi dan masyarakat luas untuk membahas tantangan yang muncul untuk kebebasan pers dan keselamatan jurnalis dan untuk bekerja sama dalam mengidentifikasi solusi. Dari tahun 1993, UNESCO selalu mengadakan konfrensi untuk membahas isu-isu sosial yang terjadi dalam berbagai negara.

Photo by Tom Fisk from Pexels 
Photo by Tom Fisk from Pexels 

Di Indonesia sendiri, jurnalistik masuk pada sekitar Maret 1688 dibawah naungan VOC. Selama masa penjajahan, jurnalistik bertujuan untuk menentukan sistem pasar, membendung pemberontakan warga lokal, dan sebagai penegak penjajahan. Pada masa pemerintahan Jepang, media diambil alih dan sebagai doktrinasi untuk tunduk dibawah pemerintahan Jepang.

Masyarakat Indonesia pun tidak mau kalah dengan sering menyabotase media Belanda untuk menyebarkan patriotisme dan semangat untuk merdeka. 

Setelah masa kemerdekaan atau lebih tepatnya Orde Lama, perang Indonesia Belanda masih berlangsung. Media pers digunakan sebagai alat propaganda dikedua pihak. 

Pada masa Orde Baru, media dibawah kendali Presiden Soeharto. Sistem Pers dibawah kendali Soeharto bertujuan untuk mengendalikan masyarakat. Hal ini dianggap otoriter dan menyebabkan banyak kerusuhan selama periode Orde Baru. 

Namun, hari Kebebasan Pers Indonesia terbentuk pada tahun 1983. Terbentuknya Hari Pers diusulkan oleh Aliansi Jurnaslis Indenpenden (AJI) yang bertujuan untuk mengembangkan pers yang sehat, bebas, dan bertanggung jawab.

Karena pemerintahan yang bersifat otoriter, puncak dari aksi masa pada tahun 1998 dan melengserkan Soeharto dari masa jabatan. Dari kejadian tersebut, Indonesia mengawali Era Reformasi yang lebih terbuka. 

Transparasi pemerintahan ini lebih terbuka sampai sekarang setelah tumbangnya Orde Baru. Kebebasan pers Indonesia sendiri juga dikawal oleh berbagai jurnalis senior SK Trimurti.

Dari sini kita mengetahui sejarah singkat dunia jurnalistik dan pers itu berkembang. Teknologi juga berperan aktif dalam perkembangan jurnalistik. Bisa diartikan tujuan dari jurnalistik sendiri untuk sarana informasi ataupun media hiburan. Masyarakat Indonesia sendiri sangat bebas dalam mencari informasi setelah dua era sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun