"2 Fast 2 Furious", Film Jadul yang Masih Layak Ditonton

Ada yang tahu film 2 Fast 2 Furious? Film ini merupakan lanjutan dari film serial Fast And Furious. Film ini merupakan aksi kejar-kejaran antara Brian O'Conner dengan pemimpin gembong narkoba, Carter Verone. 

Tulisan ini tidak akan menjelaskan secara spesifik dalam menceritakan alur cerita filmnya. Karena film ini sudah sering ditayangkan di televisi nasional pada saat tengah malam. Namun saya ingin sedikit bernostalgia dengan film ini. 

Mungkin banyak yang menghujat film serial F9 yang tayang baru-baru ini. Alasannya karena jalan ceritanya tidak logis. Bagaimana tidak? Sebuah mobil bisa terbang keluar angkasa. 

Namun menurut saya, jalan cerita serial Fast Furious mulai keluar jalur sejak film Fast Five. Karena itulah saya tidak menonton film dari Fast Furious 8 sampai yang paling baru. 

Walaupun jalan cerita Fast Five keatas masih mempertahankan aksi kejar-kejaran, justru menurut saya lebih menekankan pertarungan fisik. Ditambah adanya aktor Vin Diesel, Dwayne Johnson, Jason Statham, bahkan John Cena. Justru menurut saya, aktor-aktor tersebut hanya memperlihatkan pertarungan jalanan. 

Tapi jika kita runut, film serial tidak lepas dari aksi kejahatan dan kepolisian. Apalagi semenjak kematian almarhum Paul Walker pada penggarapan Fast Furious 6, minat saya terhadap serial tersebut mulai berkurang. 

Mungkin ada yang kontra dan menyukai film F9. Namun menurut saya, 2 Fast 2 Furious merupakan salah satu film yang saya sukai. Aksi balapan liar yang membuat adrenalin saya naik saat pertama kali menonton. Mobil-mobil tersebut sangat eksentrik dan unik. 

Diambil dari akun instagram @paul.walker.fp.1973

Sangat berbeda dengan film serial Fast Furious diatasnya yang menggunakan mobil-mobil garang. Memang teknologi pada otomotif berkembang pesat sampai sekarang. Namun film aksi yang bertemakan balapan liar yang memperkenalkan mobil-mobil unik sudah sangat jarang. 

Ambil contohnya film Need For Speed. Film itu juga bertemakan balapan liar dan diangkat dari game terkenal. Namun menurut saya, justru film itu hanya memperlihatkan kecanggihan dan kegagahan mobil-mobil saat ini. Selain itu, ekspresi antar tokoh cukup datar. 

Namun saat film 2 Fast 2 Furious, kita diperlihatkan aksi kocak dua sahabat, Roman Pearce. Selain itu, ada Tej Parker yang diperankan Ludacris. Sang ahli mesin berwatak datar. Dari film ini, tokoh awal tim Dominic Toretto diperlihatkan. 

Pada film tersebut, aksi balapan liar langsung ditujukan pertama kali yang dipimpin Tej Parker. Brian O'Conner memenangkan pertandingan tersebut. Sayangnya, polisi datang dan ia tertangkap. 

Brian O'Conner ditawarkan untuk membuntuti Carter Verone yang merupakan pemimpin gembong narkoba dengan diimingi penghapusan catatan kriminal. 

Namun Brian O'Conner meminta seorang partner sebagai syarat untuk mengerjakan tugas tersebut. Ia memilih Roman Pearce, sahabat terdekatnya. Mereka diberikan 2 mobil yang menjadi ciri khas film tersebut dan dibantu oleh agen Monica Fuentes. 

Saat mereka bertemu Verone, mereka ditest dengan beberapa orang lainnya untuk menjadi bawahannya. Aksi kebut-kebutan antara Brian O'Conner dan Roman Pearce. 

Mereka berdua berhasil menyelesaikan tugas tersebut. Namun beberapa saat, aksi mereka tercium oleh Verone dan menduga bahwa mereka adalah mata-mata. 

Verone memberikan tugas terakhir untuk mereka dan berencana membunuh mereka. Mereka disuruh mengambil uang simpanannya dan membawanya. O'Conner dan Roman yang mengetahui mereka akan dibunuh berhasil mengelabui anak buah Verone dan menangkapnya. 

Gambar ini diambil dari akun instagram @fast_furious_life___

Film ini tayang pada 6 Juni 2003 dan dan diproduksi oleh Universal Pictures Distribution. Anggaran film tersebut sekitar 76 juta dollar Amerika dan berhasil meraup untung sekitar 236 juta dollar Amerika. 

Ratting IMDB hanya sekitar 5,9 dari 10.  Namun justru lebih menyukai film ini dibandingkan serial Fast Furious yang sudah tayang. Aksi balapan liar yang memang kuat dibandingkan serial lain. Ditambah karakter dua sahabat Brian O'Conner dan Roman Pearce yang menggelitik. 

Sardo Sinaga

07 Oktober 2021