Dimalam hari, terjadi serangan besar-besaran yang dimulai oleh anak buah Enishi melalui balon udara. Sembari anak buahnya Enishi membuat onar dikota, Enishi menghampiri Dojo milik Kaoru. Semua orang dibantai habis seorang diri oleh Enishi. Ia pun menculik Kaoru untuk sebagai umpan agar Kenshin datang bertarung dengannya.Â
Pada saat anak buahnya Enishi membuat onar, banyak tokoh-tokoh sentral yang bertarung dengan mereka. Saito Hajime yang merupakan Pemimpin Kepolisian, Misao Makimachi, Aoshi Shinomori, dan juga mantan musuh Kenshin yaitu Soujiro Seta.Â
Pada akhirnya, Enishi dan Kenshin bertarung satu lawan satu. Kenshin awalnya sempat terpojok. Namun Kenshin kembali bangkit demi melindungi Kaoru. Entah darimana salah satu komplotan Enishi, Wu Heishin datang untuk membunuh Kenshin.Â
Enishi dengan sengaja melindungi Kenshin dan Kaoru yang saat itu terkapar. Ia kemudian menyerang Wu Heishin namun digagalkan Kenshin dan Kaoru. Mereka berdua menyadarkan Enishi untuk menyudahi dendamnya.Â
Pada saat dipenjara, Enishi dikirimkan buku diary kakaknya. Saat membaca, ia menangis histeris. Film ditutup saat Kenshin dan Kaoru berdoa di makam Tomoe.Â
Menurut saya, film tersebut merupakan film penyegaran ditahun ini. Film Rurouni Kenshin merupakan salah satu yang terbaik yang pernah saya tonton. Sebenarnya banyak film live action bertebaran.Â
Rurouni Kenshin Final Chapter I: The Final sangat kuat dipenokohan. Terbukti dari film kedua dan ketiganya. Selain itu, jalan cerita yang diadaptasi dari manga cukup padat dibuat dalam satu film. Yang terakhir adalah sinematografi yang sangat memukau.Â
Namun bagi saya, pertarungan antara Kenshin dan Enishi cukup nanggung bagi saya. Berbeda di film sebelumnya saat melawan Shisio Makoto. Saat melawan Shisio, dia bertarung habis-habisan.Â