Mohon tunggu...
Sardo Sinaga
Sardo Sinaga Mohon Tunggu... Freelancer - IG: @raja_bodat

Pecinta Sejarah dan Ilmu Budaya. Pemula. Menulis Apa Saja Yang penting Tidak Melanggar Hukum.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Plagiarisme: Cara Jitu bagi Seorang Pemalas

17 September 2021   12:30 Diperbarui: 17 September 2021   15:52 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Jess Bailey Designs from Pexels

Gampangannya plagiat sendiri diartikan sebagai sebuah kegiatan meniru karya orang lain tanpa menyatakan sumber yang jelas dan menganggap karya tersebut adalah karyanya. Sebagian orang tindakan tersebut sebagai pembajakan atau pencurian. 

Bagaimana tidak, seseorang bisa kesulitan dalam menciptakan sebuah karya. Namun ada oknum yang sengaja menjiplak karya tersebut dan menganggap bahwa itu adalah karyanya. 

Photo by Jess Bailey Designs from Pexels
Photo by Jess Bailey Designs from Pexels

Namun kita harus melihat terlebih dahulu faktor-faktor mengapa orang melakukan hal-hal tersebut. Menurut saya, sangat sulit menciptakan sebuah karya. 

Seperti yang sudah saya ungkap sebelumnya, kita butuh ide dalam sebuah karya. Kita butuh waktu untuk mencari ide, merealisasikan ide tersebut, dan mempublikasikan. Secara tidak sadar kita mengorbankan waktu, tenaga, dan materi untuk hal itu. 

Kita tahu banyak orang menganggap waktu adalah uang. Menjiplak sebuah karya dan menganggap itu adalah karyanya sebagai menghemat waktu, tenaga, dan materi. Hal ini sebagai jalan pintas bagi mereka. 

Selain itu kurangnya informasi yang ia miliki. Kurangnya informasi yang ia miliki menjadi sebuah keterbatasan dalam mendapatkan ide. Padahal informasi banyak sekali beredar melalui teknologi. Namun tidak sedikit orang kesulitan dalam mencari ide dan akhirnya menjiplak karya orang lain. 

Yang terakhir ialah potensi materi. Menjiplak karya orang lain dan menjualnya sebagai sebuah keuntungan. Tidak mau repot mencari ide dan menjiplak karya orang lain sebagai cara mudah bagi orang untuk mendapatkan uang. Ini yang menjadi konsen bagi orang banyak. 


Ada yang tahu Fiersa Besari? Orang-orang yang mengikuti akun media sosialnya pasti tahu dia seorang pendaki gunung, pencipta lagu, dan seorang penulis. Bagi orang yang mengikuti akun instagramnya pasti tahu bahwa ia sering menyarankan kalau kita ingin membeli buku jangan membeli yang bajakan. Ada alasan tertentu untuk tidak membeli buku bajakan. 

Orang yang menjual buku bajakan biasanya orang-orang yang tidak mau membayar pajak dan tidak memberikan sumbangsih kepada negara, penerbit, dan penulis. Selain itu, dengan adanya barang bajakan orang akan memilih barang bajakan karena lebih murah daripada barang asli. Hal inlah dapat mematikan seseorang dalam sebuah karya seni. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun