Tanggal 22 Desember diperingati sebagai “Hari Ibu”….. Mungkin peringatan itu tidak sebanding dengan jasa-jasa ibu terhadap kita…..Peringatan itu seolah-olah sedikit memberi pencerahan dan penisbahan dari keinginan kita untuk membalas kebaikan seorang ibu….
Walapun saya seorang ayah, benar adanya bahwa “Kasih Ibu Sepanjang Kalbu”. Tak dipungkiri ikatan batin, kasih sayang, indra ke enam, telepati, supra natural dan “emotional binding” lainnya ada antara seorang ibu dan anaknya……Saya pribadi yang sudah berumur lebih dari empat dasa warsa masih merasakan ikatan emosional dengan ibu yang sangat intense….Sebagai contoh, tiap pulang dari Jakarta beliau masih menelpon saya untuk menanyakan hal-hal “nitty gritty” namun sangat dalam seperti menanyakan kesehatan, pekerjaan bahkan sholat saya ….Dan pada Senin shubuh sebelum berangkat kerja ke Jakarta beliaupun masih menyempatkan untuk menelpon serta mendoakan dan mendorong kepergian saya itu. Belum lagi keterlibatan beliau pada momen spesial lainnya yang menjadikannya seseorang yang mengganjilkan dan menggenapkan.Alangkah bahagianya kaum ibu yang selalu berusaha untuk memperoleh “Oscar” dalam perannya membimbing dan mengiringi hidup putra-putrinya….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H