Mohon tunggu...
Fransiskus Sardi
Fransiskus Sardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lulus dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Program Filsafat

Follow ig @sardhyf dan ig @areopagus.2023 “Terhadap apa pun yang tertuliskan, aku hanya menyukai apa-apa yang ditulis dengan darah. Menulislah dengan darah, dan dengan begitu kau akan belajar bahwa darah adalah roh” FN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Yayasan Gotbag Indonesia, Secercah Harapan Kala Bahaya Sampah Plastik

3 Oktober 2024   22:06 Diperbarui: 3 Oktober 2024   23:05 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Catatan Kegiatan Youth Enviro Camp 2.0 bersama Yayasan GOTBAG Indonesia)

Beberapa minggu lalu saya sempat membaca satu postingan di Instagram Yayasan GOTBAG Indonesia @yayasangotbagindonesia  Call to Volunteer Youth Enviro Camp 2.0. Sebagai orang muda, tentunya saya tertarik untuk mendaftarkan volunteer menjadi LO (Liaison Officer). 

Saya menyempatkan diri menghubungi panitia penyelenggara dan berkontak-kontakan dengan beliau. Gayung bersambut, saya pun dinyatakan lolos setelah saya diinterview beberapa hari sebelumnya.

Singkat cerita, tanggal 28 September 2024, sekitar pukul 13:30 saya menyusuri perjalanan dari tempat tinggal di Kalasan menuju Pantai Cemara Sewu. Berhubung lalu-lintas Yogyakarta yang lumayan ramai di akhir pekan, saya beberapa kali terjebak macet. Ya, begitulah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sekitar pukul 15:45 saya sampai di Pantai Cemara Sewu. Saya mengapresiasi panitia yang sudah merancang kegiatan dengan penyambutan yang luar biasa, setidaknya mengobati kekesalan saat macet dan panasnya perjalanan.

Di gerbang masuk, saya mengisi form registrasi, dan panitia pun memberikan baju kaos untuk semua peserta dan saya diarahkan ke pendopo, tempat titik kumpul para peserta. Saya bergabung bersama peserta lannya dan acara dimulai dengan sambutan dan pengenala tentang GOTBAG Indonesia.

Yayasan GOTBAG Indonesia adalah lembaga karya sosial yang punya keprihatinan khusus pada isu lingkungan, khususnya masalah sampah plastik di daerah sekitar pesisir pantai. 

Dalam sesi pengenalah GOTBAG Indonesia, Mas Bily Adrianto selaku Direktur, menyampaikan bahwa GOTBAG Indonesia didirikan pada tahun 2021. Saat ini sudah berada di 3 Kabupaten di wilayah Indonesia dan bermitra dengan 14 mitra projek. 

Fokus utama dari GOTBAG Indonesia adalah mempromosikan kesadaran akan bahaya dari sampah plastik, dan memberdayakan masyarakat lokal. GOTBAG, yayasan yang memiliki misi mengurangi sampah plastik di lautan dan memberikan solusi kreatif bagi pengelolaan sampah plastik.

Foto bersama seusai workshop penanfaatan plastik, Team Dokumentasi GotBag
Foto bersama seusai workshop penanfaatan plastik, Team Dokumentasi GotBag

Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan ini memberikan pengalaman langsung kepada para peserta dalam menjaga ekosistem pantai dan perairan dari bahaya sampah plastik. 

Dengan pemandangan indah dan suasana alami pantai, kegiatan ini berhasil menggugah semangat anak-anak muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan. 

Para peserta mendapatkan informasi tentang perjalanan GotBag dalam mengolah sampah plastik menjadi produk bernilai, seperti tas yang terbuat dari plastik yang dikumpulkan dari laut. Melalui sesi ini, peserta diajak untuk lebih memahami bagaimana limbah plastik dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Setelah sesi pengenalan tentang Yayasan, para peserta juga berkesempatan untuk mengenal satu per satu para pengurus Yayasan GotBag dan juga saling berkenalan sesama peserta. Hingga malam berakhir di hari pertama dengan acara bakar-bakar jagung dan ikan ditemani karoke. 

Sekitar pukul 22:00 para peserta kembali ke pendopo masing-masing dan menikmati istirahat malam yang ditemani angin sepoi-sepoi pantai Cemara Sewu. Deru ombak menghantar para peserta yang berjumlah sekitar 40an orang bersatu dengan mimpi malam.

Pagi, tanggal 29 September 2024, pukul 05:00 para peserta sudah bangun dan bergegas mandi dan siap melaksanakan agenda hari kedua. Soto menjadi sarapan pagi untuk memulai aktivitas. 

Untuk menambah kekerabatan dan kedekatan sesama peserta, panitia menyiapkan game di bibir pantai. Pukul 07-00-07:30 peserta tertawa ria menikmati game. Setelahnya, peserta mengadakan bersih-bersih sampah plastik. Dengan antusias, para peserta mengumpulkan sampah-sampah plastik yang tersebar di pesisir pantai dan sekitarnya. 

Setelah proses pengumpulan sampah, dilakukan pemilahan sampah berdasarkan jenis-jenisnya. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan pantai, tetapi juga memberikan edukasi kepada peserta tentang pentingnya memilah sampah dan memahami jenis-jenis sampah plastik.

Sebagai LO, disela-sela mengumpulkan sampah plastik, saya juga tetap menghubungi pemateri yang akan menyampaikan ide-ide kreatif tentang masalah sampah dari dua pemateri ahli. 

Pada sesi pertama pukul 09:45 Pak Hijrah, seorang pemerhati lingkungan dari Jogja dan dosen yang punya passion pada masalah sampah, menyampaikan materi tentang sampah di Yogyakarta dan bagaimana permasalahan sampah menjadi salah satu isu serius di kota ini. 

Beliau menjelaskan tentang data terkini terkait volume sampah, distribusinya, serta dampak yang diakibatkan terhadap lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.

Sesi kedua diisi oleh Mas Diko, seorang penggiat kreatif yang berbicara tentang kreativitas anak muda dalam mengolah sampah. Mas Diko memberikan contoh nyata bagaimana anak-anak muda bisa menciptakan produk-produk inovatif dari sampah, mulai dari karya seni hingga produk fungsional yang bernilai jual. 

Presentasi ini memotivasi peserta untuk berpikir lebih kreatif dan mengambil peran aktif dalam mengatasi masalah sampah di lingkungan mereka masing-masing. Mas Diko juga memberikan workshop cara pemaanfaat plastik untuk menjadi bahan kreatif. Kami diajarkan untuk membuat gantungan kunci dengan memanfaatkan plastik bekas.

Foto bersama usai penanaman Mangrove di Pantai Baros. Dokpri
Foto bersama usai penanaman Mangrove di Pantai Baros. Dokpri

Kegiatan diakhiri dengan penanaman mangrove di Pantai Baros, sebuah aksi nyata yang berkelanjutan untuk menjaga kelestarian lingkungan pantai. Para peserta dengan semangat menanam bibit-bibit mangrove di sepanjang garis pantai. 

Penanaman ini menjadi simbol komitmen GotBag Indonesia dan para peserta Youth Camp dalam menjaga lingkungan dan memberikan dampak positif yang bertahan lama bagi ekosistem pantai.

Selama dua hari penuh, kegiatan Youth Camp ini tidak hanya memberikan pengalaman edukatif dan inspiratif, tetapi juga menyatukan semangat anak-anak muda yang berasal dari beberapa kampus di sekitar Jogja dan Jawa Tengah untuk berkontribusi dalam menjaga lingkungan. 

GotBag Indonesia melalui Youth Camp ini berhasil menanamkan nilai-nilai penting tentang cinta lingkungan serta mempromosikan solusi kreatif dalam pengelolaan sampah, khususnya sampah plastik, yang menjadi salah satu ancaman besar bagi ekosistem lautan dan pantai. Dengan harapan bahwa langkah-langkah kecil ini akan membawa perubahan besar bagi kelestarian alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun