Mohon tunggu...
Fransiskus Sardi
Fransiskus Sardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lulus dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Program Filsafat

Follow ig @sardhyf dan ig @areopagus.2023 “Terhadap apa pun yang tertuliskan, aku hanya menyukai apa-apa yang ditulis dengan darah. Menulislah dengan darah, dan dengan begitu kau akan belajar bahwa darah adalah roh” FN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Politik yang Adil Menurut Paul Ricoeur

14 Februari 2022   06:15 Diperbarui: 14 Februari 2022   06:17 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paul Ricoeur (1913-2005)

Ceramah-ceramahnya yang diberikan di Yale University, Amerika Serikat (1961) dikembangkan menjadi karya besar Perihal Interpretasi, Esai Tentang Freud (1965). Tahun 1969 dia menulis tentang psikoanalisis dan strukturalisme, judul bukunya (The Conflict of Interpretation: Essays in Hermeneutics; Konflik Interpretasi: Esai Tentang Hermeneutika). Satu karya penting yang membahas tentang konsep politik adalah Oneself  as Another (1991). Ricoeur meninggal dunia pada 20 Mei 2005 di Chatenay-Malabry.

Politik Yang Adil Menurut Ricoeur

Manusia dalam hidupnya selalu mengejar hidup yang baik. Paul Ricoeur dalam konstruksi etika politiknyamemulai dengan gagasan Aristoteles. Aristoteles dalam karyanya Nichomachean Etichs I mendeklarasikan bahwa kebaikan merupakan tujuan utama dari segala pilihan hidup manusia. Manusia dalam seluruh proyek hidupnya, selalu mengejar hidup baik. Hidup baik hanya bisa dicapai dalam relasi antarpribadi. Relasi ini mengandaikan adanya suatu tantanan hidup yang berkadilan.

Paul Ricoeur mengadopsi pandangan teleologis Aristoteles. Bagi Paul Ricoeur keadilan selalu berkaitan dengan keutamaan (virtue). Menurut Ricoeur keadilan memiliki dua makna, yaitu sebagai good yang menandakan keberadaan relasi antara pribadi menuju institusi-institusi menuju ke dalam masyarakat yang tak berwajah. Hal kedua ialah sebagai suatu aturan yang merujuk pada sistem keadilan dalam masyrakat luas.

Tesis Ricoeur menegaskan bahwa keadilan sebagai sebentuk keutamaan. Keutamaan adalah kemampuan manusia untuk melakukan perannya sebagai manusia untuk mencapai tujuan yaitu adil. Seorang menjadi adil apabila dia bertindak secara adil. Tampak Ricoeur menggarisbawahi pemahaman bahwa keadilan selalu merupakan praksis keutamaan. Paul Ricoeur membangun etika politiknya dengan menekankan situasi riil, yang mana semua manusia memiliki hasrat untuk hidup dalam keadilan.

Fakta bahwa keadilan yang selalu dihasrati, dikehendaki, merupakan alasan kuat bahwa keadilan pertama-tama adalah soal keutamaan. Secara gamblang bisa dijelaskan bahwa politik dalam perspektif Ricoeur adalah keadilan yang berlandaskan pada keutamaan. Keadilan sebagai etika dalam bertumpu pada realitas hidup, bahwa semua orang menghendaki dan mengusahakan hidup adil dan baik.

Dalam mendukung gagasannya tentang konsep keadilan, Ricoeur menguraikan bahwa konsep keadilan selalu bersifat proporsional. Artinya bahwa walaupun keadilan adalah suatu prinsip universal, tetapi penerapan atau aplikasinya selalu dilihat dan dibaca dalam konteks.

Menurut Ricoeur dalam membangun suatu sistem politik yang baik dibutuhkan tiga sikap utama[1] yaitu: kebebasan subjek, kebebasan orang lain, dan institusi yang memediasi kebebasan subjek dan kebebasan orang lain. Semua sikap ini menurut Ricoeur akan mengarahkan seorang pada hidup baik. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa hidup baik adalah tujuan akhir dari kegiatan manusia dalam tatanan hidup bersama. 

Ricoeur mendefinisikan hidup baik sebagai pencapaian impian dan ideal tertinggi dari dalam masyarakat. Hidup yang baik tidak pernah terpisah dari pemahaman hidup yang mengandaikan adanya tiga sikap diatas. Oleh karena itu dasar pertimbangan etika politik Paul Ricoeur adalah hidup baik yang tidak lain adalah hasrat akan kebahagian untuk semua orang.

Konsep politik yang berimplikasi pada hidup baik adalah hidup yang mengarahkan hidup bersama bagi semua orang melalui institusi yang adil. Dalam pemahaman Ricoeur, individu, masyarakat luas, dan institusi adalah tiga hal utama yang menggerakan hidup bersama dalam tatanan bersama untuk membangun politik yang adil.

Sumbangan Pemikiran Ricoeur Untuk Masyarakat Adil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun