Pria itu
Malam bertabur bintang
Angin terus berhembus
Entah darimana dan kemana
Aku tak tahu arahnya
Aku tersipu
Duduk membisu disudut ruangan itu
Kutatap wajah Pria itu
Kubisikan dalam hati
Mengapa engkau bergantung
Bak tak berdaya sejatinya kuat
Hari ini aku ragu
Jiwaku merana tak tahu arah
Dinginnya angin malam membuatku kaku
Layu...loyo...bagai tak disirami Sabda
Ku duduk dan ku tanya pada diriku
Mengapa aku ada disini?
Siapakah aku jika tak mengenal Engkau
Engkau sejatinya Engkau
Jiwaku merasa asing dengan ragaku
Ragaku disini jiwaku melanglang buana
Entah siapa yang dicari
Jiwaku...kembalilah menyapa Pria itu
Dia milikmu dan engkau milik-Nya
Nunuh amasat, 31/07/2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H