Hujan di malam hari selalu mengantar pada imajinasi,
baik-buruk saling berperang,
imajinasi hadir dalam spasi.
Hujan selalu melahirkan sepi,
bagai bumi tak berpenghuni,
rumah tak bertuan.
Membuat raga membara mencari Sang Khalik,
hati tak kuasa menahan asa.
Hujan, jangan datang di malam hari,
itu membunuhku, itu menyiksaku,
datanglah disaat hati tak bertuan,
saat hati tak berteduh, saat itu engkaulah pemenang satu-satunya.
Hujan di malam hari, selalu lahir imajinasi!
Entah apa dan siapa yang pasti ia adalah kreasi imajinasi.
Imajinasi selalu mencipta, tidak mengulang seperti berpikir.
Imajinasi punya daya untuk mengubah juga berbuah,
tak lupa pula menghancurkan yang kuat.
Itulah hebatnya imajinasi dikala hujan,
selalu menghasilkan hal-hal yang baru,
tak sekadar mengulang hal-hal basi.
Walau juga menawarkan berbagai pilihan yang kadang membuat jatuh.
Hujan mengantar tubuh pada kasur melahirkan kantuk tak tertahan.
Seperti imajinasi melahirkan kerekatan dan kedamaian untuk Indonesia, semoga.
Hujan di malam hari telurah imajinasi yang mempersatukan,
bukan menghancurkan!
Hingga mata terjaga di hari lain, imajinasi telah berhasil mempererat hubungan,
menihilkan kegaduhan di bumi bangsaku tercinta, Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H