Kekayaan budaya dan seni Tibet memiliki sejarah panjang dan dipengaruhi oleh karakter etnis dan regional yang kuat, dengan sejarah mencapai 5.000 tahun. Perjalanan ke Tibet mengungkapkan sebuah karya seni yang hidup dengan warna dan simbol-simbol Buddha yang menyelubungi pemandangan. Karya seni Tibet menampilkan pola-pola yang mengandung makna simbolis, sering kali menggambarkan elemen-elemen Buddhisme. Berbagai bentuk seni, seperti lukisan mural Tibet, lukisan Thangka, Ukiran Butter Sculpture Tibet, Sand Mandalas, dan Pahatan Tebing dan Batu Tibet, membuka jendela ke dunia mistis Tibet, memungkinkan pengunjung untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang perbedaan budayanya.
1. Sand MandalaÂ
Sand Mandala Pasir adalah salah satu seni agama paling unik dan indah dalam Buddhisme Tibet. Setiap kali ada acara Dharma besar, para biksu di biara terkait akan menggunakan jutaan butir pasir untuk menggambarkan dunia Buddhisme yang fantastis, yang mungkin memakan waktu beberapa hari bahkan beberapa bulan. Sejak 2.500 tahun yang lalu, Buddha Sakyamuni mulai mengajarkan murid-muridnya membuat Mandala Pasir. Dan kemudian seni agama yang indah ini diwariskan dalam beberapa generasi. Pada abad ke-11, seni ini menyebar ke Tibet dari India Utara dan tetap terjaga hingga sekarang.
2. ThangkaÂ
Thangka adalah bentuk seni lukis unik dari budaya Tibet. Subjeknya melibatkan sejarah, politik, budaya, dan berbagai bidang kehidupan sosial. Jadi, Thangka bisa dianggap sebagai ensiklopedia orang Tibet. Mengenai kontennya, ini terutama tentang agama, sejarah, budaya, seni, ilmu, dan teknologi Tibet, yang mencerminkan iman dan kebijaksanaan orang Tibet serta mencatat peradaban, sejarah, dan perkembangannya.
3. Tibetan OperaÂ
Opera Tibet, juga dikenal sebagai Lhamo, adalah pertunjukan teater Tibet dengan nyanyian dan tarian topeng. Ini terbentuk pada abad ke-14 dan menyebar di Plateau Tibet. Pada abad ke-17, itu terpisah dari ritual keagamaan biara. Delapan repertoar yang sering dipentaskan sebagian besar berasal dari mitos dan legenda dalam kitab suci Buddha untuk membujuk kebaikan dan menghukum kejahatan. Diwarisi esensi budaya Tibet, opera Tibet adalah bagian integral dari kehidupan lokal, memperlihatkan pandangannya, dan mencerminkan pemikiran dan perasaan masyarakat.
4. Tibetan ArchitectureÂ
Arsitektur Tibet juga merupakan perwujudan seni Tibet. Seni arsitektur Tibet telah mencapai tingkat yang sangat tinggi, mencari keseimbangan antara fungsi dan keindahan, tidak hanya menyerap gaya arsitektur etnis Han dan minoritas etnis lainnya tetapi juga mempertahankan fitur dan tradisi mereka sendiri. Istana Potala adalah perwakilan khas arsitektur Tibet, dengan kontras tajam warna merah, putih, dan kuning pada dinding luar, serta metode konstruksi berlapis, semuanya mencerminkan karakteristik khas arsitektur Tibet.
5. Tibetan Butter SculptureÂ
Ukiran Butter Sculpture Tibet berasal dari agama Bon Tibet. Pengrajin menambahkan berbagai pigmen mineral ke dalam mentega, dan membuatnya menjadi bahan dasar yang pada akhirnya dibentuk menjadi berbagai bentuk patung Buddha, tokoh, bunga, pohon, burung, dan hewan secara manual. Butter Sculpture adalah karya masterpiece dari patung.
6. Tibetan Wall ArtÂ