Aku adalah aku dalam karakter yang slalu ku puja
Aku adalah kasih yang kau anggap, awalnya
Ternyata aku adalah kisah, akhirnya
Dan ku sadari, aku binasa
Aku duduk terdiam sedemikian rupa
Bagaikan pelangi kehilangan warna
Bagaikan mentari kehilangan cahaya
Dan semesta masih saja larut dalam huru hara
Aku dengan setumpuk rasa percaya
Menyambut setiap bisikan kata
Menyambut setiap ribuan kata-kata cinta
Tanpa pernah sedikitpun menaruh rasa curiga
Aku membunuh semua logika dengan rasa
Seolah melihatmu yang memancarkan cahaya
Oh Tuhan, ternyata aku gila
Gila dan cinta ku anggap tak berbeda
Gelap dan terang ku anggap sama, Aku buta!
Kini aku menjadikan cinta sebuah malapetaka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H