Â
Â
                                                                                   Sumber : Tempo
Â
Umat Muslim kalau sembahyang harus menghadap Kiblat, itu sudah keharusan. Kiblat bukan ngasal menghadap ke Barat, karena Kiblat memang bukan di Barat kalau dilihat dari Indonesia. Artikel mengenai Kiblat sudah pernah saya tuliskan sebelumnya.
Menurut sejarahnya, Kiblat awalnya di Yerusalem (Baitul Maqdis), namun Nabi Muhammad SAW lebih suka shalat menghadap kiblatnya Nabi Ibrahim, yaitu Ka’abah. Atas wahyu yang turun kepada nabi Muhammad SAW (Surat Al-Baqarah ayat 144), maka Ka’abah dijadikan kiblat shalat.
Hal itu terjadi pada tahun 624. Dengan turunnya ayat tersebut, kiblat diganti menjadi mengarah ke Ka’abah di Mekkah. Selain arah shalat, kiblat juga merupakan arah kepala hewan yang disembelih, juga arah kepala jenazah yang dimakamkan. Sumber: Wikipedia.
Hari ini Umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Adha. Kambing dan Sapi disembelih. Tapi sepertinya banyak yang ngasal potong kambing/sapi.
Dari hasil obrolan pagi hari dengan pak Ustad depan rumah, katanya kalau potong kambing, pisaunya harus tajam, sekali potong selesai. Tidak boleh pisau sudah diangkat dari leher, lalu ke leher kambing itu lagi meneruskan pemotongan. Kalau di Arab, sekali potong selesai. Kalau sampai dua kali potong, yang motong langsung disuruh pulang, nggak boleh jadi algojo potong kambing/domba lagi. Bahkan kambing/domba tsb tidak boleh dimakan.
Tapi yang menarik buat saya adalah, sepertinya ARAH KIBLAT kurang diperhatikan.
KIBLAT JUGA MERUPAKAN ARAH KEPALA HEWAN YANG DISEMBELIH, JUGA ARAH KEPALA JENAZAH YANG DIMAKAMKAN. Sumber : Wikipedia
.
Mohon maaf buat para kambing/domba dan sapi, kalau hari ini ada diantara kalian yang dipotong kepalamu tidak menghadap Kiblat. Maaf yaaaaa…….
Â
Jonatan Sara