Benarkah Menara Saidah Miring ?
.
[caption id="attachment_324211" align="aligncenter" width="243" caption="MENARA SAIDAH. Images:wikipedia"][/caption]
.
Baca berita di detik.com : Jadi Kontraktor Menara ‘Miring’ Saidah, Ini Kata Hutama Karya, jadi bikin penasaran, emangnya miring berapa cm ?
Gedung Menara Saidah yang terletak di Jl.MT Haryono, Jakarta, terlihat kosong. Memang terasa aneh, di Jakarta ada gedung kosong. Gedung perkantoran dengan bergaya arsitektur Romawi ini sudah lama kosong. Ada yang bilang banyak setannya. Ada yang bilang konstruksinya nggak kuat. Ada yang bilang gedungnya miring ? Padahal membangun gedung itu aturannya banyak, perhitungan teknisnya ribet.
[caption id="attachment_324213" align="aligncenter" width="448" caption="Exterior Menara Saidah. images:curhathati.blogspot.com"]
.
Kata Direktur Hutama Karya selaku kontraktor yang membangun gedung ini, Menara Saidah tidak miring. Kalau miring, kacanya pasti pada pecah, lift nya tidak akan berfungsi dengan baik. Namun faktanya semua hal tersebut tidak terjadi.
Benarkah demikian ?
[caption id="attachment_324214" align="aligncenter" width="448" caption="INTERIOR MENARA SAIDAH. Images:finance.detik.com"]
.
Ini pengalaman saya sebagai engineer lift di salah satu perusahaan Joint Venture di Jakarta.
Dalam pembangunan High Rise Building (>30 lantai), diperlukan ketelitian dan tingkat akurasi yang tinggi oleh para kontraktor baik Sipil maupun Mechanical Engineering. Kontraktor atau konsultan gedung (Civil Engineering) pasti akan marah-marah kalau dibilang gedungnya miring. Dalam teknik sipil, toleransi kemiringan gedung dalam satuan centi meter, sementara dalam teknik mesin (Lift/Escalator) toleransi dalam millimeter.
Saya pernah berantem sama kontraktor Jepang (Shimizu), ketika saya bilang gedungnya miring sampai 8 cm. Perhitungan sipil, mereka pakai theodolit untuk mengukur garis vertikal. Sementara saya menggunakan dua metode, pertama pakai kawat baja dikasih bandul, digantung dari lantai atas sampai basement. Bandul dibiarkan sampai tidak bergerak, lalu di tiap lantai diukur jarak tali kawat ke dinding. Jaraknya berbeda-beda. Misalnya di lantai 1 jarak kawat ke dinding 3 cm, di lantai 20 jarak kawat ke dinding 8 cm, di lantai 30 jarak kawat ke dinding 10 cm. Maka dapat disimpulkan gedung tersebut miring 8 cm. Sekalipun gedungnya miring 8 cm, saya pastikan lift tetap bisa dipasang dan berfungsi dengan baik. Kaca-kaca juga bisa dipasang, tidak ada yang pecah.
Metode kedua, dengan sinar laser. Tembak sinar laser dari lantai atas sampai ke dasar. Ukur jarak sinar ke dinding pada tiap-tiap lantai, seperti cara pertama. Kalau pasang rel lift miring atau berbelok 2 mm saja, lift akan terasa goyang, penumpang lift bisa sport jantung.
[caption id="attachment_324215" align="aligncenter" width="448" caption="MENARA SAIDAH DALAM ACARA DUNIA LAIN TRANS 7. Images: kaskus.co.id"]