“Membawa perubahan politik kenegaraan berbagai aspeknya. Tetapi bersama jebolnya bendungan itu, ikut terbawa pula. Berhanyutan nilai-nilai luhur luar biasa tinggi harganya, nilai keimanan, kejujuran, rasa malu, kerja keras, tenggang rasa, pengorbanan, tanggung jawab, ketertiban, pengendalian diri.”
“Remuk berkeping-keping karakter mulia bangsa. Kita mencopet, mencuri, merampok, memeras, dan menjarah.”
Taufiq Ismail dalam puisinya tersebut juga menggambarkan bagaimana batasan halal dan haram semakin kabur di negeri ini.
“Ketika 17 dari 33 Gubernur jadi tersangka, 52 persen banyaknya. Ketika 147 dari 473 Bupati dan Walikota jadi tersangka, 36 persen jumlahnya. Ketika 27 dari 50 anggota DPR ditahan, 62 persen jumlahnya. Saksikan begitu banyak orang menyembah uang dengan khusyuknya.”
Itu lah yang dirasakan sejumlah kalangan atas kondisi bangsa yang semakin “dibodohi” oleh korupsi. Semoga bermanfaat.
12 Juni 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H