Mohon tunggu...
Adi Pujakesuma
Adi Pujakesuma Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

KEBENARAN HANYA MAMPU DILIHAT MELALUI MATA KEMATIAN

Selanjutnya

Tutup

Politik

Budaya Malu Hilang

12 Juni 2017   09:14 Diperbarui: 12 Juni 2017   09:49 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

“Membawa perubahan politik kenegaraan berbagai aspeknya. Tetapi bersama jebolnya bendungan itu, ikut terbawa pula. Berhanyutan nilai-nilai luhur luar biasa tinggi harganya, nilai keimanan, kejujuran, rasa malu, kerja keras, tenggang rasa, pengorbanan, tanggung jawab, ketertiban, pengendalian diri.”

“Remuk berkeping-keping karakter mulia bangsa. Kita mencopet, mencuri, merampok, memeras, dan menjarah.”

Taufiq Ismail dalam puisinya tersebut juga menggambarkan bagaimana batasan halal dan haram semakin kabur di negeri ini.

“Ketika 17 dari 33 Gubernur jadi tersangka, 52 persen banyaknya. Ketika 147 dari 473 Bupati dan Walikota jadi tersangka, 36 persen jumlahnya. Ketika 27 dari 50 anggota DPR ditahan, 62 persen jumlahnya. Saksikan begitu banyak orang menyembah uang dengan khusyuknya.”

Itu lah yang dirasakan sejumlah kalangan atas kondisi bangsa yang semakin “dibodohi” oleh korupsi. Semoga bermanfaat.

12 Juni 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun