Mohon tunggu...
Adi Pujakesuma
Adi Pujakesuma Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

KEBENARAN HANYA MAMPU DILIHAT MELALUI MATA KEMATIAN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rasulullah SAW Sebaik-baiknya Akhlak Manusia

31 Mei 2017   09:10 Diperbarui: 31 Mei 2017   09:12 3224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mumpung di bulan suci Ramadhan, melalui share jejaring sosial dari teman, saya ingin meneruskan kebaikan kepada saudara seiman sekeyakinan. Benar, untuk saat sekarang tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, kecuali Nabi Muhammad SAW. Semoga artikel sederhana ini membawa pencerahan yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya.

Jika kita ingin mengetahui tanda dari orang yang sangat dalam pemahamannya tentang Islam, maka tandanya adalah akhlaknya yang mulia. Karena Rosululloh Saw. adalah orang yang paling dalam pemahamannya tentang Islam, paling kuat imannya, dan beliau adalah orang yang paling mulia akhlaknya.

Rosululloh Saw. bersabda, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia.” (HR. Ahmad)

Bagaimana kita bisa mengetahui akhlak kita sudah baik atau belum? Perhatikanlah ketika kita melihat atau mendengar suatu peristiwa atau sebuah kabar berita. Perhatikan bagaimana reaksi spontan kita? Karena tidak sedikit yang suka bereaksi dengan celetukan-celetukan kata-kata kasar. Perhatikanlah respon spontan kita, baik atau buruk reaksi kita, maka itulah cerminan akhlak kita. Karena akhlak adalah reaksi spontan yang sudah menjadi kebiasaan kita.

Respon orang bisa berbeda-beda ketika ban motor yang sedang dikendarainya meletus. Ada yang melontarkan kata-kata kotor dan sumpah-serapah. Tapi, ada juga yang spontan beristighfar kepada Alloh Swt., dan berbaik sangka barangkali Alloh berkehendak supaya dia berolahraga dengan mendorong motor dan menjadi jalan rezeki untuk tukang tambal ban. Orang yang kedua ini dijamin hatinya lebih lapang dan bahagia.

Saudaraku, marilah kita bersama merenungkan tiga firman Allah Swt. berikut ini. Alloh Swt. berfirman, “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)”. (QS. Al An’am [6] : 59)

Tidak ada yang lepas dari pengawasan Alloh. Seekor semut kecil hitam yang berjalan di atas batu yang legam di tengah kegelapan malam yang tanpa cahaya bintang dan bulan. Pasti Alloh mengetahuinya. Bagaimana bisa Alloh mengetahui sehelai daun kering yang jatuh? Alloh Maha Mengetahui, daun itu pun ciptaan Alloh, dan daun-daun sebenarnya bertasbih memuji Alloh Swt.

Kemudian, Alloh Swt. berfirman dalam ayat-Nya yang lain, “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman [31] : 34.

Ada orang yang sakit lalu berobat kesana-kemari tapi tidak juga sembuh. Maka Alloh Maha Mengetahui bahwa sakitnya itu akan menjadi penggugur dosa bagi dirinya. Orang yang sakit kemudian bersabar, itu bisa jadi jauh lebih baik dari pada orang yang sehat. Mengapa? Karena ia diberikan kesempatan tambahan untuk lebih mengingat Alloh Swt. dan ditebus dosa-dosanya dengan sakitnya itu. Semua ini ada dalam pengetahuan Alloh Swt.

Orang yang memahami Islam dengan bagus, maka akan bagus pula ibadahnya. Dan ibadah yang bagus niscaya akan menghasilkan buah yang bagus pula berupa akhlak. Oleh karena itulah Alloh Swt. berfirman, “..Dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al Ankabut [29] : 45)

Maka, orang yang berakhlak mulia tidak dicirikan dengan pakaiannya atau dengan kedudukannya. Orang yang berakhlak mulia tercermin dari tingkah lakunya, tutur katanya yang senantiasa terpelihara dari menyakiti orang lain, jauh dari sikap merusak lingkungan, atau menzholimi makhluk Alloh lainnya. Semoga bermanfaat.

31 Mei 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun