Mohon tunggu...
Adi Pujakesuma
Adi Pujakesuma Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

KEBENARAN HANYA MAMPU DILIHAT MELALUI MATA KEMATIAN

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Dongeng | Bahlul

27 April 2017   10:02 Diperbarui: 27 April 2017   19:00 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita tentu akrab mendengar hujatan "bahlul" terhadap seseorang yang dianggap tidak becus bekerja. Ekstremnya kata yang biasa kita gunakan untuk mensifati orang lain bodoh tanpa introspeksi diri sendiri, tapi tahukah dari mana asal kata itu?

Dikisahkan, sesungguhnya BAHLUL seorang yang dikenal sebagai orang gila di zaman Raja Harun Al-Rasyid (Dinasti Abbasiyah).

Pada suatu hari Harun Al-Rasyid lewat di pekuburan, dilihatnya Bahlul sedang duduk disana.

Berkata Harun Al-Rasyid kepadanya:

"Wahai Bahlul, kapankah kamu akan berakal atau sembuh dari gila.. ?"

Mendengar itu Bahlul beranjak dari tempatnya dan naik keatas pohon, lalu dia memanggil Harun Al-Rasyid dengan sekuat suaranya dari atas pohon,

"Wahai Harun yang gila, kapankah engkau akan sadar? ",

Maka Harun Al-Rasyid menghampiri pohon dengan menunggangi kudanya dan berkata: "Siapa yang gila, aku atau engkau yang selalu duduk dikuburan?"

Bahlul berkata:

"Aku berakal dan engkau yang gila",

Harun: "Bagaimana itu bisa...?",

Bahlul : "Karena aku tau bahwa istanamu akan hancur dan kuburan ini akan tetap ada, maka aku memakmurkan kubur sebelum istana, dan engkau memakmurkan istanamu dan menghancurkan kuburmu, sampai- sampai engkau takut untuk dipindahkan dari istanamu ke kuburanmu, padahal engkau tahu bahwa kamu pasti masuk dalam kubur, maka katakan wahai Harun siapa yang gila di antara kita?".

Bergetarlah hati Harun, lalu menangis dengan tangisan yang sampai membasahi jenggotnya, lalu Harun berkata: "Demi ALLAH engkau yang benar, Tambahkan nasehatmu untukku wahai Bahlul".

Bahlul : "Cukup bagimu Al-Qur'an maka jadikanlah pedoman".

Harun : "Apa engkau memiliki permintaan wahai Bahlul....? Aku akan penuhi".

Bahlul : "Iya aku punya 3 permintaan, jika engkau penuhi aku akan berterima kasih padamu".

Harun : "mintalah"

Bahlul : Pertama, "Tambahkan umurku".

Harun : "Aku tak mampu",

Bahlul: Kedua, "Jaga aku dari Malaikat maut".

Harun : "Aku tak mampu",

Bahlul: Ketiga, "Masukkan aku kedalam surga dan jauhkan aku dari api Neraka".

Harun : "Aku tak mampu".

Bahlul : "Ketahuilah bahwa engkau dimiliki (seorang hamba) dan bukan pemilik (Tuhan), maka aku tidak perlu padamu".

*Kisah ini dikutip dari kitab yang berjudul "Orang-orang Gila Yang Berakal"

Tetapi tanpa sadar dengan sesuka hati kita menghujat seseorang menggunakan perkataan BAHLUL itu bodoh, sedangkan ia adalah merupakan nama Ulama yang hebat bernama Syech Bahlul Majnun Di Baghdad Irak.

Mari berbagi kebaikan walaupun satu Alif.

27 April 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun